Santer isu reshuffle kabinet dengan nama Wamen BUMN Budi G Sadikin disebut-sebut akan menggantikan Menkes Terawan sebagai Menteri Kesehatan. Anggota Komisi IX DPR RI dari Fraksi PKS Kurniasih Mufida menyebut belum mendapat informasi resmi terkait itu.
"Saya belum jelas infonya. Kami sedang klarifikasi," kata Kurniasih kepada wartawan, Selasa (22/12/2020).
Kurniasih menilai Kementerian Kesehatan (Kemenkes) memerlukan posisi Wakil Menteri Kesehatan (Wamenkes). Sebab, ia menilai urusan di Kemenkes sangat banyak.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau Wamenkes memang diperlukan karena urusan Kemenkes sangat besar dan mendasar bagai kesejahteraan bangsa," ungkapnya.
Kendati demikian, Kurniasih belum mengetahui informasi apa pun mengenai reshuffle. "Tapi kalau tentang reshuffle kita belum tahu," ujarnya.
Untuk diketahui, sejumlah nama santer dikaitkan dengan reshuffle Kabinet Indonesia Maju yang segera dilakukan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Yunarto sendiri melihat Wamen BUMN Budi G Sadikin dan Kartika Wirjoatmodjo memiliki kinerja baik serta diprediksi salah satu dari mereka bisa menempati kursi Menkes.
"Lalu saya menduga nama besar Tiko dan Budi Sadikin membuat salah satunya bisa menempati pos menteri. Tapi saya nggak tahu. Yang beredar Menkes, seperti kita tahu ya," tuturnya.
Selain Budi G Sadikin, ada isu Hasto Wardoyo bakal menjadi Menteri Kesehatan. PDIP pun angkat bicara soal isu tersebut.
"Wah saya nggak tahu nih (Hasto Wardoyo jadi kandidat Menkes). Sekarang ini kan banyak sekali informasi simpang siur. Itu kan cuma isu saja. Jadi ya boleh-boleh saja," kata Ketua DPP PDI Perjuangan Djarot Saiful Hidayat saat dihubungi detikcom, Selasa (22/12).
Djarot mengungkapkan PDIP memiliki kader yang banyak. Ia menilai para kader PDIP bisa membantu pemerintahan Presiden Jokowi.
"Artinya begini loh, PDI Perjuangan itu mempunyai stok yang sangat banyak untuk bisa membantu keberhasilan dari Pak Jokowi dan Pak Ma'ruf Amin, untuk bisa membawa Indonesia ini betul-betul tahun depan bisa mengatasi COVID-lah, sama menggerakkan ekonomi," ujarnya.
(hel/gbr)