.webp)
Sejumlah rumah di Kabupaten Gorontalo Utara, Gorontalo, hanyut diterjang banjir. Banjir disebabkan oleh luapan Sungai Didingga di Kecamatan Biau.
"Satu unit rumah semi permanen di desa kami roboh terseret banjir menyebabkan seluruh harta benda pemilik ikut hanyut," ujar Kepala Desa Biau, Kecamatan Biau, Rolvin Mada, di Gorontalo Utara, Senin (21/12/2020), seperti dilansir Antara.
Dia mengatakan tidak ada korban jiwa dari peristiwa tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Banjir mulai merendam desa itu sejak pukul 15.00 Wita setelah hujan dengan intensitas tinggi melanda sejak dua hari sebelumnya. Hujan sangat deras juga terjadi mulai pukul 14.00 Wita tadi.
Dia mencatat 185 keluarga terkena dampak banjir. Kondisi terparah terjadi di permukiman di Dusun Tenilo dengan ketinggian air mencapai 1,4 meter atau sekitar dada pria dewasa.
Ia memperkirakan kerugian mencapai ratusan juta rupiah mengingat sekitar beberapa ton beras dan sekitar 1 ton pupuk milik warga ikut terendam banjir. "Kami memerlukan bantuan sembako untuk saat ini," katanya.
Luapan Sungai Didingga di Kecamatan Biau juga merendam Desa Bualo setinggi 50 cm. Ada 160 rumah terendam.
"Tidak ada korban jiwa namun dua unit rumah milik warga hanyut terseret banjir," ujar kepala Desa Bualo, Harton Saleh.
Ia menjelaskan, sebanyak 9 orang penghuninya berhasil selamat namun sebagian besar harta benda hanyut terseret banjir. Total 184 keluarga bermukim di desa tersebut dan 160 rumah terendam banjir.
Data sementara dihimpun pihak Tagana Kabupaten Gorontalo Utara disampaikan Rizan Demanto yang menyebut banjir merendam lima desa di Kecamatan Biau. Sebanyak 450 keluarga terdampak.
Ia menjelaskan, sebanyak 184 keluarga atau 765 jiwa terkena dampak di Desa Bualo, 140 keluarga atau 571 jiwa di Desa Omuto, 188 keluarga atau 752 jiwa di Desa Biau, 48 keluarga atau 180 jiwa Desa Didingga, dan 16 keluarga atau 40 jiwa di Desa Luhuto.
(jbr/aud)
