Asal Mula Istilah Kampret-Kadrun: Dari Persaingan Jokowi Vs Prabowo

Asal Mula Istilah Kampret-Kadrun: Dari Persaingan Jokowi Vs Prabowo

Danu Damarjati - detikNews
Kamis, 17 Des 2020 16:01 WIB
Ilustrasi fokus (bukan buat insert) Setop Cebong-Kampret (Luthfy Syahban/detikcom)
Ilustrasi 'Cebong-Kampret' (Luthfy Syahban/detikcom)
Jakarta -

Mantan Panglima TNI Gatot Nurmantyo meminta sebutan 'kadrun' dan 'kampret' dihentikan. Dua istilah itu berasal dari era persaingan Pilpres 2019 yang mempertemukan Joko Widodo (Jokowi) versus Prabowo Subianto.

Pada 2018, menjelang Pilpres, warganet (netizen) mulai sering menggunakan istilah cebong dan kampret. Kedua istilah itu mewakili pendukung dua capres. Cebong untuk menyebut pendukung Jokowi dan kampret untuk menyebut pendukung Prabowo Subianto.

Berdasarkan catatan pemberitaan detikcom mulai 8 Juli 2018, dai kondang Aa Gym sudah mulai berbicara soal cebong-kampret. Dia mengimbau agar panggilan cebong dan kampret dihentikan. Cikal-bakal istilah kampret bisa ditarik sampai ke 2014.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Istilah kampret

Istilah 'kampret' berasal dari plesetan 'KMP'. Aslinya, KMP adalah singkatan dari Koalisi Merah Putih (KMP), koalisi partai-partai pendukung Prabowo Subianto-Hatta Rajasa di Pilpres 2014. Isinya ada Gerindra, PAN, PPP, PKS, PBB, dan Partai Golkar.

ADVERTISEMENT

Pada Pilpres 2019, KMP berlanjut dengan komposisi partai yang tidak lagi sebanyak era 2014. Istilah KMP sudah tidak terlalu sering digunakan, namun istilah pelesetannya, yakni 'kampret' tetap sering digunakan. Istilah itu sering sekali muncul di perdebatan media sosial, baik Twitter, Facebook, maupun lewat amatan politik yang muncul di berita-berita.

Pegiat dan pencinta bahasa Indonesia, Ivan Lanin, pernah mencuit di media sosial soal asal mula istilah populer ini. Demikian penjelasannya:

#etimologi julukan:
- cebong: Jokowi didukung anak katak (cebong) karena hobi memelihara katak.
- kampret: Prabowo didukung partai dalam Koalisi Merah Putih/KMP (KaMPret).

Selanjutnya, istilah 'kadrun' muncul:

Tonton video 'Gatot Nurmantyo Ajak Masyarakat Hilangkan Istilah 'Kadrun' dan 'Kampret'':

[Gambas:Video 20detik]



Istilah kadrun

Istilah 'kadrun' berkembang setelah munculnya istilah 'kampret'. Tendensinya sama saja, yakni digunakan untuk mengolok-olok kubu politik yang berseberangan.

Istilah kadrun digunakan oleh kubu pendukung Presiden Jokowi untuk menyebut kelompok yang berseberangan dengan mereka. Salah satu pendukung Jokowi yang aktif di media sosial, yakni Ade Armando, pernah menjelaskan soal istilah ini saat ada yang keberatan dengan istilah kadrun yang dilontarkan Ade.

"'Kadrun' itu kan bahasa yang kita pakai sekarang itu untuk menjelaskan orang-orang yang berpikiran sempit, terutama yang dipengaruhi oleh gerakan ekstremisme, fundamentalisme dari Timur Tengah, makanya istilahnya 'kadal gurun' kan," kata Ade saat dihubungi wartawan, 10 Juni 2020.

Analis media sosial Drone Emprit and Kernels Indonesia, Ismail Fahmi, sempat menelusuri asal mula penggunaan istilah 'kadrun' di media sosial. Dia menuangkan penjelasannya di akun Twitter-nya pada 13 Agustus 2020, dan mempersilakan detikcom untuk mengutip penjelasannya saat dihubungi pada Kamis (17/12/2020).

Temuan Ismail Fahmi, cuitan di Twitter mengandung kata 'kadal gurun' muncul pada 22 Februari dan 12 Maret 2019. Selanjutnya, pada 15 Mei 2019, pukul 09.25 WIB, istilah 'kadal gurun' mulai digunakan untuk menstigma pihak yang dicap radikal.

Baru pada 13 September 2019, istilah 'kadrun' menjadi tren. Penggunaannya terpantau mengalahkan tren volume penyebutan 'cebong' dan 'kampret'. Maka Ismail Fahmi menyimpulkan, tren istilah kadrun muncul tahun 2019.

Terpantau pada saat itu, lima besar influencers pengguna istilah 'kadrun' adalah akun @Dennysiregar7, akun @ChusnulChotimah, akun @Candraasmara85, akun @mochamadarip, dan akun @AnakKolong.

Gatot ingin istilah itu dihentikan

Gatot Nurmantyo menyebut istilah binatang itu dihentikan. Soalnya, itu melecehkan Tuhan Yang Maha Esa.

Pernyataan itu disampaikan Gatot dalam video yang dibagikan akun Instagram-nya @nurmantyo_gatot yang bercentang biru seperti dilihat detikcom, Kamis (17/12/2020). Gatot juga menyertakan caption 'jangan merendahkan bangsaku' di unggahannya itu.

"Dalam kesempatan ini juga saya mengimbau, secara tidak sadar ataupun sadar, sengaja ataupun tidak sengaja, kita anak bangsa ini sudah merendahkan bahkan melecehkan kepada Tuhan Yang Maha Esa dengan mempunyai sebutan masing-masing ada yang menyebutkan kadrun, ada yang menyebutkan kampret, itu kan nama binatang, padahal itu ciptaan Tuhan, manusia kita semua," kata Gatot dalam video.

Halaman 3 dari 2
(dnu/van)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads