Mantan Panglima TNI Gatot Nurmantyo meminta masyarakat menghentikan sebutan 'kampret' dan 'kadrun' karena dinilai melecehkan Tuhan Yang Maha Esa. Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengatakan agama mengajarkan agar tidak menjelekkan orang lain.
"Julukan-julukan itu memang banyak, tapi julukan yang baik juga banyak. Ketika memanggil orang dengan julukan yang baik, itu adalah baik. Sekarang tinggal mengartikan memanggil orang dengan julukan yang jelek-jelek. Memang kita itu ya dalam beragama itu tidak boleh menjelek-jelekkan orang, maka jangan berbuat jelek terhadap orang. Itu termasuk dari akhlak," kata Ketua MUI Marsudi Syuhud kepada wartawan, Kamis (17/12/2020).
Marsudi mengatakan panggilan kepada orang lain itu lebih mengarah pada akhlak. Dia kemudian mencontohkan dengan seorang yang pincang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jadi, ketika akhlak itu, betapa pun secara fikih, fikih itu benar. Fikih itu masih kasar, hitam-putih, salah-benar, tinggal tergantung faktanya. Kalau moral akhlak itu betapa pun benar, itu tidak selalu baik," katanya.
"Contohnya, faktanya orang itu pincang, fikihnya pincang, wong faktanya pincang, hukumnya juga pincang. Tapi ketika dipanggil 'hei pincang', itu kira-kira marah nggak? Padahal di sendiri faktanya pincang. Makanya Islam itu tidak sekadar hanya akidah, tidak sekadar hanya fikih, tapi juga akhlak, ini termasuk dari bagian akhlak," sambungnya.
Menurut Marsudi, semua ajaran agama seperti akhlak berasal dari Tuhan, sehingga dia meminta agar mengikuti ajaran itu.
"Semua tauhid, terus fikih, akhlak itu ajaran Tuhan, semua itu ajaran Tuhan. Gitu aja. Maka, ketika tidak mau dijahatin, dipanggil jelek juga nggak mau, kan? Ya jangan menjahati dan jangan menjelekkan. Makanya kita harus berakhlak," kata dia.
Lebih lanjut Marsudi menyebut panggilan jelek itu tidak hanya 'kampret' dan 'kadrun'. Namun semua yang tidak elok didengar.
"Ya semuanya (kampret). Ya akhlak, kayak pincang tadi itu. Tapi akhlak itu ajaran Tuhan," jelasnya.
Sebelumnya, Gatot Nurmantyo meminta semua pihak menghentikan sebutan 'kadrun' dan 'kampret'. Bagi Gatot, sebutan itu telah melecehkan Tuhan Yang Maha Esa.
Pernyataan itu disampaikan Gatot dalam video yang dibagikan akun Instagram-nya @nurmantyo_gatot yang bercentang biru seperti dilihat detikcom, Kamis (17/12/2020). Gatot juga menyertakan caption 'jangan merendahkan bangsaku' di unggahannya itu.
"Dalam kesempatan ini juga saya mengimbau, secara tidak sadar ataupun sadar, sengaja ataupun tidak sengaja, kita anak bangsa ini sudah merendahkan bahkan melecehkan kepada Tuhan Yang Maha Esa dengan mempunyai sebutan masing-masing ada yang menyebutkan kadrun, ada yang menyebutkan kampret, itu kan nama binatang, padahal itu ciptaan Tuhan, manusia kita semua," kata Gatot dalam video.