Hasil penghitungan sementara formulir model C.Hasil-KWK yang dikirim KPPS lewat Sistem Rekapitulasi Elektronik (Sirekap) untuk Pilkada Bengkulu Utara telah terlihat. Mian-Arie Septia Adinata unggul telak dari kotak kosong.
Dilihat detikcom dari situs pilkada2020.kpu.go.id, hingga pukul 09.33 WIB, Sabtu (12/12/2020), terlihat ada 372 TPS atau 58,4 persen dari total 637 TPS di Bengkulu Utara yang telah terdata.
Jumlah TPS yang telah terdata itu tersebar di seluruh Kecamatan di Bengkulu Utara. Berikut ini hasil sementara Pilkada Bengkulu Utara versi Sirekap di situs KPU:
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
1. Mian-Arie Septia Adinata (62.212 suara atau 70,6%)
2. Kolom kosong (25.961 suara atau 29,4%)
Hasil tersebut bukan merupakan hasil resmi Pilkada Bengkulu Utara. Apabila ada kekeliruan data pada formulir model C.Hasil-KWK, akan dilakukan perbaikan pada rapat pleno terbuka rekapitulasi tingkat kecamatan.
"Data yang ditampilkan pada menu hitung suara bukan merupakan hasil resmi penghitungan perolehan suara. Penetapan hasil rekapitulasi penghitungan perolehan suara dilakukan secara berjenjang sesuai tingkatannya dalam rapat pleno terbuka," demikian tulis KPU dalam situs tersebut.
Sebelumnya, video menunjukkan pasangan calon bupati-wakil bupati kompak menjawab pilih 'rakyat' yang susah saat debat kandidat viral di media sosial. Dalam video viral itu, terlihat tanya-jawab antara moderator dan paslon. Moderator terlihat memberi pertanyaan cepat kepada paslon.
"Rakyat yang susah atau pejabat daerah yang susah?" tanya moderator.
"Rakyat...," jawab kedua paslon secara kompak.
Moderator terlihat tertawa. Setelah itu, paslon yang menjawab 'rakyat' memberi klarifikasi.
"Pejabat, kita mengutamakan rakyat," ucap paslon.
"Sama-sama jangan susah ya, Pak?" ucap moderator.
"Iya," jawab mereka.
Sosok yang ada dalam video viral itu adalah Mian dan Arie Septia Adinata. Arie memberi penjelasan mengapa jawaban 'rakyat' kompak keluar dari mulut mereka saat ditanya oleh moderator.
"Saat itu kan pertanyaan cepat dan jawaban harus spontan. Kami pikir pertanyaan adalah pilih pejabat atau rakyat, maka kami jawab rakyat, " ujar Arie.
Arie mengatakan pertanyaan pilih rakyat susah baru disadari setelah menjawab 'rakyat'. Dia mengaku segera meralat jawaban yang sudah dilontarkan.
"Kami kan telah menjabat selama 5 tahun, tidak mungkin kami memilih rakyat yang susah, kami ini mengabdi buat rakyat," jelasnya.