Satgas Penanganan COVID-19 berbicara ada banyak faktor yang sama pentingnya selain vaksin COVID-19. Satgas COVID-19 pun berbicara soal Swiss Cheese Model. Apa itu?
"Dalam menyelesaikan pandemi, ada beberapa faktor yang sama pentingnya dengan vaksin. Hal ini tergambarkan pada ilustrasi yang bisa kita lihat bersama bahwa layaknya jajaran lapisan keju yang berlubang, maka satu sama lain lapisan saling menutupi lubang pada lapisan di depan atau belakang. Atau sering disebut Swiss Cheese Model," ujar Jubir Pemerintah dalam Penanganan COVID-19 Wiku Adisasmito di YouTube Sekretariat Presiden, Kamis (10/12/2020).
Dalam analogi Swiss Cheese Model, terdapat berlapis-lapis pertahanan pada masa pandemi COVID-19. Berikut urutannya dari terluar:
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menjaga jarak, menggunakan masker, mencuci tangan, menerapkan etika bersin dan batuk, menjauhi memegang wajah dengan tangan langsung, menjauhi kerumunan, tanggap melakukan testing dan tracing, menjamin sirkulasi udara yang baik, mendapatkan informasi dan dukungab pembiayaan kesehatan, karantina dan isolasi, vaksin.
Pada urutan ini, vaksin berada di posisi paling akhir. Untuk itu, Wiku mengingatkan masyarakat juga konsisten mematuhi protokol kesehatan sebagai proteksi.
"Hal ini bisa kita lihat bahwa kita perlu ingat, satu upaya pengendalian saja tidak akan cukup efektif kalau tidak disertai upaya lain yang menutup kekurangan masing-masing dan saling melengkapi. Misalnya penerima prokes 3M yang hanya indahkan 1 aspek saja, atau upaya 3T saja yang hanya memasifkan satu upaya saja akan hasilkan penanganan yang kurang efektif," ujarnya.
Satgas menyampaikan bahwa vaksinasi Corona mesti tetap diikuti kedisiplinan warga soal protokol kesehatan.
"Langkah vaksinasi di level nasional harus tetap diikuti kedisiplinan dalam menjalankan prokes di setiap kegiatan. Ingat, vaksinasi akan berjalan efektif apabila kita disiplin jalankan protokol kesehatan," katanya.
Simak video 'Corona 10 Desember: Tambah 6.033 Kasus Positif, 4.530 Sembuh':