.webp)
Satgas Penanganan COVID-19 menyampaikan perkembangan terbaru kasus COVID-19 mingguan. Pada minggu ini kasus aktif mengalami peningkatan 14,46 persen, sementara Provinsi Jawa Barat dan Papua merupakan provinsi dengan kenaikan kasus tertinggi dalam waktu 30 November-6 Desember.
"Saya ingin menyampaikan kasus aktif di tingkat nasional mengalami peningkatan per tanggal 6 Desember 2020. Persentase kasus aktif nasional berada pada 14,46 persen atau naik 1,05 persen di banding minggu sebelumnya. Ini tentu bukan kabar yang baik," kata jubir Satgas Penanganan COVID-19 Wiku Adisasmito dalam YouTube Setpres, Kamis (10/12/2020).
Wiku mengatakan peningkatan kasus aktif ini menunjukkan masih banyaknya pasien COVID-19 yang dirawat maupun yang masih isolasi mandiri belum sembuh dari penyakitnya. Wiku mengatakan lonjakan kasus aktif ini disebabkan perawatan yang dijalankan belum maksimal sehingga pasien yang positif COVID-19 masih harus dirawat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya minta pemerintah daerah betul-betul bekerja keras memberikan penanganan yang baik dan sesuai standar sehingga mereka dapat segera sembuh. Apabila mengalami kendala, seperti kendala dan sarana, segera koordinasikan dengan Satgas pusat agar segera dicarikan solusinya," ungkapnya.
Sementara itu, berdasarkan data kenaikan kasus tertinggi mingguan pada 30 November-6 Desember 2020, Provinsi Jawa Barat berada di posisi pertama daerah yang mengalami kenaikan kasus tertinggi. Jawa Barat naik 3.785 kasus, kemudian disusul Papua.
"Berdasarkan data tersebut, Provinsi Jawa Barat mencatatkan peningkatan kasus tertinggi, yaitu 3.785 kasus atau 102 persen. Disusul kasus Papua yang mencatatkan persentase kenaikan kasus paling tinggi kedua di antara sembilan provinsi lainnya," ujarnya.
Kemudian provinsi dengan kenaikan kasus tertinggi lainnya adalah Jawa Timur, Sulawesi Selatan, Kalimantan Timur, Bali, DIY, Jambi, Sulawesi Utara, dan Kalimantan Selatan.
 Data kenaikan kasus Corona di 10 provinsi (Foto: dok. Istimewa) |
Wiku mengatakan kasus Corona naik karena masyarakat belum sepenuhnya menerapkan protokol kesehatan COVID-19. Wiku meminta agar kepala daerah menerapkan sanksi bagi pelanggar protokol kesehatan.
"Saya meminta kepada pimpinan daerah di Provinsi Jawa Tengah, Papua, dan provinsi lainnya yang mencatatkan peningkatan kasus pada minggu ini agar melakukan evaluasi terhadap protokol kesehatan secara menyeluruh," ujar Wiku.
"Petakan permasalahan utama yang menyebabkan masyarakat tidak patuh terhadap protokol kesehatan dan segera di perbaiki. Selain itu, tingkatkan penegakan disiplin terhadap mereka yang tidak mematuhi protokol kesehatan. Berikan sanksi sesuai aturan yang berlaku untuk memberikan efek jera," imbuhnya.
(yld/dkp)
