Seorang remaja berinisial LL (17) di Kota Makassar nyaris menjadi korban perdagangan orang atau human trafficking untuk dijadikan pekerja seks komersial (PSK) di Maluku. Beruntung korban berhasil kabur dari wisma tempatnya ditampung.
LL dilaporkan kabur dari wisma di wilayah Kecamatan Biringkanaya, Kota Makassar, Senin (7/12/2020). LL kemudian diamankan ke rumah aman milik Dinas Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Makassar.
Insiden ini bermula saat LL memiliki masalah keluarga sehingga kabur dari rumahnya dan menginap di rumah rekannya di Jalan Kandea, Kota Makassar, pada pertengahan November 2020. Saat itulah LL dipertemukan dengan wanita bernama Firza.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ketemu Bu Firza modus diajak pergi makan sama karaoke. Dari situ kemudian diajak jadi ladies atau pendamping orang karaoke," ujar kerabat korban, Lukman Hakim, saat ditemui detikcom di rumah aman P2TP2A Makassar, Kamis (10/12).
Menerima ajakan Firza, korban sempat menolak lantaran curiga akan dijadikan sebagai pekerja seks komersial (PSK).
"Tapi Bu Firza ini meyakinkan korban akan menerima pendapatan yang layak," tutur Lukman.
Korban sempat diiming-imingi pendapatan tinggi dengan menjadi PSK, simak selengkapnya di halaman selanjutnya.
Setelah berpikir ulang, LL kemudian setuju menerima tawaran pekerjaan sebagai ladies pendamping di tempat karaoke. Korban berubah pikiran setelah diberi garansi tidak akan dijadikan sebagai PSK.
"Sempat menolak, tapi disuruh berpikir ulang selama 1 hari, akhirnya korban setuju tapi tidak mau kalau booking (jadi PSK)," jelas Lukman.
Pada akhirnya, Firza mempertemukan korban dengan rekannya yang bernama Nurul alias Niken. Firza dan Niken kemudian membawa korban ke wisma, Minggu (6/10) malam. Saat di wisma, LL dipertemukan dengan wanita yang bernama Lia.
"Ibu Lia ini mengaku sebagai pemilik THM di wilayah Dobo di Maluku sana," terang Lukman.
Saat di wisma, LL langsung diminta untuk mencoba sejumlah busana seksi oleh wanita bernama Lia tersebut.
"Tidak lama setelah itu, Ibu Lia ini kemudian mengirimkan foto-foto itu ke pelanggannya. Terus korban dikasi tahu sama Bu Lia ini, baru foto yang saya kirim sudah banyak koko yang tawar ko Rp 15 juta," terang Lukman.
Mengetahui akan dijadikan PSK, korban kemudian memprotes. Namun dia diminta untuk menurut.
"Dari situ mi korban ini curiga sekali sampai dia kabur dari wisma," tutur Lukman.
Pantauan detikcom, LL saat ini melakukan asesmen di rumah aman P2TP2A Kota Makassar.
"Ini sudah masuk kategori human trafficking sekarang mau di-BAP penyidik. Termasuk kita (berusaha) menghentikan pergerakannya di Ambon, nanti pihak kepolisan yang berkoordinasi," kata Kepala Dinas P2TP2A Makassar Andi Tenri Palallo saat dimintai konfirmasi terpisah.