Manajer Riset PT Sinergi Data Indonesia, Vicky Hamza, mengatakan popularitas Safitri-Gerson terus naik sejak Februari-Oktober.
"Dari Februari-Oktober-November, pasangan ini sudah setidaknya tingkat popularitasnya terus naik sampai detik-detik akhir berada di angka 97,27 persen di survei terakhir. Artinya, di survei bulan Februari 88,25 persen, survei Oktober 92,50, di November 97,27. Itu skala popularitas, setidaknya ini menjadi modal utama dari bagi beliau dari dalam memenangkan proses kandidat yang di Buru Selatan, di luar faktor lain," kata Vicky di Hotel Pasifik, Kota Ambon, Rabu (9/12/2020).
Alasan kedua, pasangan Safitri-Gerson tak terlepas dari kinerja suami Safitri, yang tak lain ialah Bupati Buru Selatan Tagop Soulissa. Masyarakat Buru Selatan dinilai puas atas kinerja Tagop.
"Yang kedua menjadi faktor menangnya beliau adalah kinerja Bupati. Kita ketahui kinerja Bupati adalah suami dari beliau dari survei terakhir kami, masyarakat Buru Selatan itu 72,23 persen menyatakan puas kepada kinerja Bupati, sehingga secara tidak langsung mempengaruhi dukungan politik Bupati kepada salah satu kandidat ini, akan menjadi rujukan bagi masyarakat Buru Selatan. Yang kurang puas 25,35 persen, yang tidak tahu 4,32 persen," ujarnya.
Alasan ketiga, Safitri dinilai pantas menggantikan suaminya menjabat Bupati Buru Selatan.
"Kita juga survei beliau ini akan selesai dalam melaksanakan jabatan sebagai Bupati Buru Selatan, 'apakah Safitri, yang merupakan istri dari kandidat petahana ini, apakah pantas menjadi bupati berikutnya?'. Sebesar 63,41 persen mengatakan pantas menjadi bupati berikutnya, 20,90 persen mengatakan tidak pantas, 18,60 persen mengatakan tidak tahu atau tidak jawab," bebernya.
Adapun Pilkada Buru Selatan diikuti tiga pasangan calon. Berdasarkan quick count, pasangan Hadji Ali-Zainudin Booy memperoleh suara 32,88 persen; pasangan Abdurrahman Soulisa-Elisa Ferianto Lenusa memperoleh 24,94 persen suara; pasangan Safitri Malik Soulissa-Gerson Eliaser Selsily memperoleh 42,18 persen suara. (jbr/jbr)