.webp)
Sekitar 93 tahun yang lalu, produk minuman karbonasi Coca-Cola pertama kali ada di Indonesia. Sekitar 1932 pabrik pertama Coca-Cola pun berdiri di negeri ini. Puluhan tahun ada di Indonesia, apa sih rahasia Coca-Cola bisa tetap eksis?
Melalui acara Ngobrol Sore Semaunya Episode 15, Founder CXO Media Putri Tanjung mengupas lebih dalam tentang cara membangun brand yang kuat dan bermanfaat sehingga Coca-Cola bisa tetap 'unjuk gigi' hingga saat ini.
Director of Public Affairs Communication and Sustainability PT Coca-Cola Indonesia, Triyono Prijosoesilo yang hadir dalam acara itu pun mengungkapkan value dan purpose yang dimiliki Coca-Cola yang membuat brand ini sangat kuat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Bagaimana brand itu punya value dan punya purpose. dan bagaimana value dan purpose itu menyambung dengan apa yang masyarakat rasakan. Itu mungkin yang saya lihat kenapa Coca-Cola bisa relevan selama lebih dari 100 tahun," ungkapnya di program tersebut, Kamis (3/12/2020).
Sedangkan menurut Putri, semua brand yang baik itu selalu punya promise dan value. Lalu apa sebenarnya promise dan value yang dimiliki Coca-Cola?
Menurut Triyanto, Coca-Cola punya intrinsic promise memberikan produk yang berkualitas dan dapat menjawab kebutuhan konsumen. Coca-Cola sebagai sebuah perusahaan memiliki banyak produk yang bisa disesuaikan dengan berbagai macam konsumen.
Sedangkan dari sisi value, lanjutnya, Coca-Cola tak hanya mendistribusikan produk mereka tapi juga memberikan kontribusi bagi masyarakat dari produk-produknya. Coca-Cola juga harus bisa mendekatkan diri kepada konsumen dan masyarakat agar bisa memainkan peran di dalamnya.
"Kita percaya bahwa sebagai produk, sebagai brand, kita tidak saja harus men-deliver kualitas produk, tapi kita juga harus bisa men-deliver kontribusi kepada masyarakat beyond produk. Alhamdulillah saya meyakini kalau-kalau selama ini Coca-Cola bisa melakukan itu," ungkapnya.
Selain menjadi Director of Public Affairs, Communication and Sustainability PT Coca-Cola Indonesia, Triyono juga menjabat sebagai Wakil Ketua Pelaksana Coca-Cola Foundation Indonesia.
Coca-Cola Foundation Indonesia (CCFI) merupakan suatu entitas nonprofit yang berbentuk yayasan dan dibentuk pada tahun 2000. Tujuan dari adanya Coca-Cola Foundation Indonesia yaitu sebagai tangan untuk melakukan kegiatan-kegiatan sosial.
"Kenapa kita bangun? Karena sebenarnya kalau dulunya kita tetap melakukan kegiatan sosial tapi banyak yang sifatnya sangat localize. Tapi mungkin pada saat itu kita lihat tahun 2000 awal setelah Indonesia terkena krisis 1998, kita melihat pada waktu itu salah satu yang kita masuk pertama kali adalah edukasi," tuturnya.
Program pertama yang dilakukan Coca-Cola Foundation Indonesia dalam membantu masyarakat Indonesia di bidang edukasi, khususnya membantu perpustakaan umum menjadi pusat informasi untuk masyarakat disekitarnya. Sehingga akhirnya pernah bekerja sama dengan Bill Gates Foundation.
Namun seiring berjalannya waktu, kegiatan-kegiatan sosial yang dilakukan The Coca-Cola Company pun semakin bertambah. Adapun yang kini menjadi fokus yaitu di bidang waste, water dan entrepreneurship.
"Memang itu yang kami melihat sebenarnya cukup relevan dengan who we are as a company. Kita banyak menggunakan air. Kami perlu menunjukkan kepedulian serta tanggung jawab kami terhadap air. Kemudian waste, adalah terkait dengan plastik khususnya plastik kemasan, kemudian entrepreneurship. Produk kami 67% disalurkan oleh UMKM jadi kami terus berusaha untuk membantu mereka," paparnya.
Triyanto berharap Coca-Cola bisa bertahan hingga berpuluh-puluh tahun lagi dan bisa memberikan kontribusi yang lebih besar lagi untuk Indonesia. Sebab, ia merasa Coca-Cola sudah menjadi bagian dari negeri ini.
"Tentunya mungkin juga mudah-mudahan kami terus bisa lebih mendorong lagi untuk bagaimana Indonesia sangat terintegrasi. Jadi kami akan mulai mendorong bahan baku lokal yang kami pakai. Kemudian kita mendorong bagaimana orang-orang Indonesia lokal bisa menjadi berperan di tingkat dunia," pungkasnya.
(ads/ads)
