2.692 Polisi Amankan Pilwalkot Makassar hingga Penegakan Protokol COVID-19

2.692 Polisi Amankan Pilwalkot Makassar hingga Penegakan Protokol COVID-19

Ibnu Munsir - detikNews
Senin, 07 Des 2020 19:06 WIB
Apel pergeseran pasukan pengamanan Pilwalkot Makassar 2020 di Lapangan Karebosi (Ibnu Munsir/detikcom)
Foto: Apel pergeseran pasukan pengamanan Pilwalkot Makassar 2020 di Lapangan Karebosi (Ibnu Munsir/detikcom)
Makassar -

Polrestabes Makassar menyiagakan 2.692 personel polisi dalam rangka pengamanan Pemilihan Wali Kota (Pilwakot) Makassar 2020. Polisi akan disiagakan untuk kelancaran hari pemungutan suara pada 9 Desember 2020 nanti.

"Hari ini kita melaksanakan apel pergeseran pasukan dalam rangka kita menghadapi mengamankan dan mengawal tahapan pilkada selanjutnya yaitu pemungutan suara adalah yang jatuh pada tanggal 9 Desember yang akan datang. Hari ini kita menggelar kekuatan sebanyak 2.692 untuk mengawal rangkaian kegiatan tahapan pemungutan suara," kata Kapolrestabes Makassar, Kombes Witnu Urip Laksana, usai apel di Lapangan Karebosi, Jalan Ahmad Yani, Senin (7/12/2020).

Witnu menjelaskan selain itu, 1.568 pasukan juga dikerahkan ke pengamanan TPS Pilwalkot Makassar. Mereka juga ditugaskan dalam penertiban aturan protokol kesehatan selama pemilihan berlangsung.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Itu di samping itu kita juga sudah menggelar anggota-anggota kita untuk melaksanakan PAM TPS sebanyak 1.568 kita gelar. Aturan terhadap protokol kesehatan, mematuhi protokol kesehatan, disiplin terhadap protokol kesehatan, ini sudah dikeluarkan oleh penyelenggara. Tentu di sini kita menyikapi melihat kondisi di lapangan ketentuannya sudah ada kemudian bagaimana tindakannya juga sih ada diatur," jelasnya.

Apel pergeseran pasukan pengamanan Pilwalkot Makassar 2020 di Lapangan Karebosi (Ibnu Munsir/detikcom)Selain menjaga pengamanan selama Pilwalkot Makassar, polisi juga akan mendisiplinkan protokol kesehatan kepada masyarakat (Ibnu Munsir/detikcom)

Dia mengatakan penerapan protokol kesehatan menjadi hal utama dalam penyelenggaraan Pilwalkot Makassar. Sebab kasus COVID-19 di Makassar masih fluktuatif. Iapun masih terus melakukan edukasi kepada masyarakat terhadap pentingnya aturan protokol COVID 19.

ADVERTISEMENT

"Situasi COVID 19 ini kan belum sepenuhnya bisa kita kendalikan, masih sangat fluktuatif. Kita tidak ingin justru di tahapan pemungutan suara nanti terjadi klaster, terjadi peningkatan penyebaran COVID TPS-TPS. Ini akan terus kita lakukan langkah-langkah persuasif baik itu imbauan maupun edukasi, termasuk juga langkah yang paling terakhir yaitu langkah-langkah pendisiplinan yang lebih ketat terhadap masyarakat kita yang tidak patuh terhadap protokol COVID," tegasnya.

Meski begitu, masyarakat diminta jangan khawatir untuk datang ke TPS. Dia mengatakan petugas akan menerapkan protokol kesehatan untuk memastikan pelaksanaan pemungutan suara berjalan aman.

Polisi Waspada Meski Tak Bawa Senjata

Kapolrestabes Makassar, Kombes Witnu Urip Laksana, menilai seluruh wilayah di Kota Makassar masuk daerah rawan terkait penyelenggaraan Pilwalkot Makassar. Pihaknya menyiapkan langkah persuasif hingga tindakan tegas yang akan mengacau jalannya Pemilihan 9 Desember 2020 mendatang.

"Iya kita sudah menentukan hampir seluruh wilayah kita ini rawan baik rawan secara geografis, rawan terhadap pelanggaran protokol kesehatan, termasuk juga rawan terhadap aspek keamanan dan gangguan-gangguan yang lain. Kekuatan-kekuatan yang kita libatkan di masing-masing TPS ini tentunya sesuai dengan karakteristik wilayah masing-masing," kata Kombes Witnu.

Witnu menjelaskan pihaknya sudah mengambil langkah untuk mencegah para provokator dan pengacau di Pilwalkot Makassar. Pihaknya tidak segan mengambil langkah tegas kepada pihak yang mengganggu proses Pilwalkot Makassar.

"Tetapi pada prinsipnya kita sudah melakukan langkah-langkah dan mempersiapkan langkah-langkah sesuai SOP baik itu tindakan yang soft approach maupun tindakan yang hard terhadap kelompok-kelompok, faktor-faktor yang nanti akan mencoba mengganggu jalannya tahapan ini," jelasnya.

Hanya saja menurut Witnu pihak pengamanan TPS tidak dilengkapi senjata khusus selama bertugas. Hal ini dilakukan agar masyarakat yang akan datang ke TPS merasa nyaman.

"Kita tidak dilengkapi senjata kita tetap melakukan langkah-langkah persuasif kepada masyarakat kita supaya masyarakat kita bisa nyaman," terangnya.

Halaman 2 dari 2
(jbr/jbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads