Eksklusif: Kerap Mengumpat Kasar di Medsos, Ini Pembelaan Ustadz Maaher

Eksklusif: Kerap Mengumpat Kasar di Medsos, Ini Pembelaan Ustadz Maaher

Herianto Batubara - detikNews
Senin, 07 Des 2020 10:41 WIB

Soal gaya bahasanya di medsos yang kontroversial, Maaher menyatakan itu adalah bagian dari upayanya berdakwah. Dia mengakui bahasanya kasar jika ada yang menghina Islam. Namun dalam keseharian, dia mengaku lembut, bahkan berkawan dengan orang-orang yang mendukung Jokowi atau Ahok, dua sosok yang kerap dikritik oleh sosok alumni aksi 212 dan 412 ini.

"Kecemburuan mungkin. Kecemburuan batin. Misal gini, saya tidak pandang bulu apakah muslim atau nonmuslim, kalau menghina agama, bendera Rasulullah disebut teroris, ya marahlah. Kecemburuan aja sih. Mungkin orang memandang saya terlalu berlebihan kali ya, terlalu ekstrem dalam beragama, demam agama, itu terserah itu asumsi," ujar Maaher.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kini gegara cuitannya di medsos, Maaher terjerat kasus pidana. Dia jadi tersangka atas kasus penghinaan terhadap ulama karismatik Nahdlatul Ulama Habib Luthfi bin Yahya. Maaher ditangkap tim Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri di kediamannya di wilayah Kota Bogor, Jawa Barat, pada Kamis (3/12) pukul 04.00 WIB. Dia kemudian ditetapkan sebagai tersangka kasus penghinaan terhadap Habib Luthfi bin Yahya karena cuitan di akun Twitter-nya, @ustadzmaaher_, yang punya 64 ribu pengikut.

Ustadz Maaher ditangkap berdasarkan laporan polisi bernomor LP/B/0677/XI/2020/Bareskrim pada 27 November 2020. Dia dijerat Pasal 45 ayat (2) juncto Pasal 28 ayat (2) Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2016 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik. Dengan ancaman pidana penjara 6 tahun dan atau denda paling tinggi 1 miliar rupiah.

ADVERTISEMENT

Saat itu, di akun Twitter-nya, Maaher membalas cuitan seorang netizen sambil mengunggah foto Habib Luthfi disertai narasi 'Iya tambah cantik pake Jilbab.. Kayak Kyai nya Banser ini ya..'. Menurut polisi, dari cuitan itu ada indikasi Maaher melakukan upaya penghinaan terhadap ulama. Cuitan itu menuai banyak kritik dan kemarahan netizen karena dianggap menghina Habib Luthfi yang selama ini dikenal amat santun dan disegani masyarakat dan para tokoh. Habib Luthfi juga merupakan anggota Dewan Pertimbangan Presiden.

Diklarifikasi soal cuitan tersebut, Maaher berdalih itu hanya kesalahpahaman. Menurut Maaher dia sebenarnya tidak berniat menghina Habib Luthfi. Sebelum ditangkap dia mengaku sudah berniat merencanakan berangkat menemui Habib Luthfi untuk mencium tangan dan meminta maaf.


(hri/yld)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads