Calon Wali Kota Makassar nomor urut 1, Ramdhan 'Danny' Pomanto, melaporkan pihak yang merekam dan menyebarkan rekaman suaranya yang menuding Wakil Presiden ke-12 RI, Jusuf Kalla (JK), sebagai aktor di balik penangkapan Edhy Prabowo ke polisi. Danny menilai perekaman dan penyebaran rekaman suaranya merugikan dirinya.
Kabid Humas Polda Sulawesi Selatan (Sulsel) Kombes Ibrahim Tompo mengatakan pihaknya sudah menerima laporan tersebut dari tim hukum Danny. Laporan itu kini dalam proses penyelidikan.
"Jika ada laporan terkait pidana sudah pasti akan kita tindak lanjuti," kata Ibrahim dalam pesan singkat kepada detikcom, Minggu (6/11/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kuasa hukum Danny, Beni Iskandar, mengatakan kliennya telah dirugikan oleh pihak yang secara diam-diam merekam pernyataan Danny tersebut. Padahal, pernyataan Danny yang menuding JK di balik penangkapan Edhy terjadi di rumah Danny, yang merupakan ranah pribadi.
"Klien saya Muhammad Ramdhan Pomanto merasa dirugikan karena rekaman itu tidak izin di klien kami, dan dilakukan di wilayah privat di rumah beliau. Kemudian dianggap ilegal karena dilakukan secara diam-diam sehingga kita mengambil langkah hukum," kata Beni saat dikonfirmasi detikcom terpisah.
Atas beredarnya rekaman tersebut, tim Danny melaporkan seseorang yang diduga merekam, yakni berinisial SM, dan penyebar dari rekaman tersebut, berinisial YG, ke polisi. Keduanya dilaporkan atas dugaan mencemarkan nama baik dan Undang-undang ITE.
"Pelaku yang melakukan perekaman ilegal yang berinisial SM. Efek dari perekaman itu kita juga ikut melaporkan seorang pengacara berinisial YG, yang berdasarkan alat bukti yang kami miliki dia lah yang pertama mem-posting di media sosial, yaitu FB, yang kemudian hal tersebut menjadi viral. Itu yang kita laporkan di Polda khususnya di Reskrim Polda Sulsel," ungkapnya.
Beni lalu menjelaskan maksud dari perekaman suara Danny dilakukan secara ilegal. Menurutnya, seharusnya perekaman suara Danny dilakukan dengan izin.
"Perbincangan percakapan itu kan di rumah pribadi klien kami, di ruang tamunya ketika menerima tamu. Jadi klien kami tidak pernah berprasangka buruk kepada siapa pun yang datang bersilaturahmi pada beliau dan tidak menyangka kalau percakapan yang sebenarnya isinya cuma analisa itu direkam," imbuhnya.
Simak video 'Rekaman Danny Pomanto Sebut JK di Balik Penangkapan Edhy Prabowo':
Juru bicara JK angkat bicara terkait hal ini, simak berita selengkapnya di halaman berikut >>>>>
Juru bicara JK meminta KPK memanggil Danny Pomanto
Juru bicara (jubir) Wakil Presiden ke-12 Jusuf Kalla (JK), Husain Abdullah, menilai KPK harus segera memanggil Danny Pomanto yang menyebut penangkapan mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo atas kontrol JK. Husain menyebut isu tersebut fitnah.
"Ini bukan sekadar masalah Pak JK, tapi sudah fitnah yang mengadu domba antarelite. Bahkan mendemoralisasi KPK," sebut Husain kepada detikcom, Sabtu (5/12/2020).
Husain Abdullah mengaku tak habis pikir terhadap Danny Pomanto. Dia menyebut tuduhan soal JK yang mengontrol penangkapan Edhy Prabowo tak masuk akal.
"Saya cuma mau bilang, salah apa Pak JK kepada Danny Pomanto, sehingga tega-teganya memfitnah seperti. Danny seperti tidak punya lagi sopan santun, sipakalebbi sedikit pun kepada sosok yang dihormati semua kalangan. Saya yakin kalau orang Bugis-Makassar tidak gampang mengumbar fitnah, karena secara budaya dan agama tahu risikonya, bahwa fitnah itu lebih kejam dari pembunuhan," tutur Husain.
"Coba Anda bayangkan, Pak JK di Jakarta dengan segala aktivitas sosial, tidak mengusik orang lain, termasuk Danny Pomanto. Tiba-tiba dia melontarkan pernyataan yang tidak masuk akal," imbuh Husain.