12 Fakta Terkini Banjir Setinggi Atap di Medan

Round-Up

12 Fakta Terkini Banjir Setinggi Atap di Medan

Tim detikcom - detikNews
Jumat, 04 Des 2020 23:11 WIB
Banjir di Medan (Ahmad Arfah-detikcom)
Foto: Banjir di Medan (Ahmad Arfah-detikcom)
Jakarta -

Medan kebanjiran. Air menggenang hingga setinggi atap rumah warga. Berikut adalah fakta-faktanya.

Fakta-fakta ini dikumpulkan dari peristiwa banjir hingga Jumat (4/12/2020) malam ini.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

1. Sejak Kamis malam

Banjir dimulai sejak Kamis (3/12) malam kemarin. Hujan deras menjadi pembukanya.

ADVERTISEMENT

Pada Kamsi (3/12) pukul 20.00 WIB, hujan deras mulai turun. Dalam dua setengah jam saja, jalanan tergenang hingga 60 cm, contohnya di Jalan Denai. Ada pula genangan 15 cm di Jalan Sutrisno, Jalan Laksana, Jalan Amaliun, dan lain lain.

Air juga terlihat memasuki halaman rumah warga. Terlihat juga banyak sampah yang ikut dibawa oleh air.

Memasuki Jumat (4/12) dini hari, kawasan Perumahan De Flamboyan, Tanjung Selamat, terendam banjir. Tinggi banjir mencapai 3 meter. Petugas evakuasi langsung menyelamatkan korban.

Banjir juga merendam Jalan Kelambir V, Medan Helvetia, terpantau pada siang tadi. Ketinggian air mencapai 15 cm.

Banjir melanda sejumlah wilayah di Medan Maimun, Medan. Ketinggian banjir di wilayah ini mencapai atap rumah warga.Banjir melanda sejumlah wilayah di Medan Maimun, Medan. Ketinggian banjir di wilayah ini mencapai atap rumah warga. Foto: Ahmad Arfah Fansuri Lubis

2. Sudah lewat 24 Jam

Banjir ini bertahan melewati sehari, tepatnya di Gang Merdeka, Medan Maimun. Pukul 21.00 WIB tadi, ketinggian banjir masih 2 meter.

Wilayah ini mulai terendam banjir pada Kamis (3/12), pukul 21.00 WIB. Ketinggian banjir kemudian mencapai atap rumah warga sejak Jumat, pukul 05.00 WIB.

Selanjutnya, 7 kecamatan kebanjiran, ada korban jiwa, banjir seatap rumah:

3. Tujuh kecamatan kebanjiran

Tujuh dari 21 kecamatan di Medan terendam banjir. Menurut Pusdalpos BPBD Medan pada pagi tadi, ada 2.773 rumah yang kebanjiran, dihuni 1.983 kepala keluarga. Total, ada 5.965 jiwa yang terdampak banjir ini.

Tujuh kecamatan yang terdampak banjir adalah Kecamatan Medan Maimun, Medan Johor, Medan Selayang, Medan Tuntungan, MEdan baru, Medan Petisah, dan Medan Polonia.

4. Korban tewas dan hilang

Hingga berita ini diunggah, sudah ada lima orang tewas akibat banjir ini. Korban tewas berasal dari Tanjung Selamat.

Camat Sunggal, Ismail, menjelaskan kelima korban ditemukan dalam waktu berbeda. Terakhir, petugas menemukan korban tewas pada pukul 10.00 WIB pagi tadi.

"Tim Basarnas masih menyusuri aliran sungai terus. Sejauh ini ada 180 jiwa yang mengungsi di kantor desa setempat. Untuk logistiknya pun telah disiapkan dengan membuka dapur umum," sebut Ismail saat dikonfirmasi.

Banjir melanda sejumlah wilayah di Medan Maimun, Medan. Ketinggian banjir di wilayah ini mencapai atap rumah warga.Banjir melanda sejumlah wilayah di Medan Maimun, Medan. Ketinggian banjir di wilayah ini mencapai atap rumah warga. Foto: Ahmad Arfah Fansuri Lubis

5. Banjir seatap rumah

Jumat (4/12) pukul 08.25 WIB, banjir di Gang Merdeka, Jalan Brigjen Katamso, Medan kebanjiran. Tinggi permukaan air sampai seatap rumah warga.

Ada warga yang masih bertahan di lantai 2 rumahnya. Mereka menunggu dievakuasi petugas penyelamat menggunakan perahu karet. Banyak pula yang sudah mengungsi.

50 Personel Satbrimob Polda Sumut membantu mengevakuasi korban banjir setinggi atap ini.

6. Rumah rusak

Rumah warga Tanjung Selamat rusa akibat terjangan banjir. Jumlahnya ratusan.

7. Mobil nyangkut

Gara-gara banjir ini, mobil nyangkut di pagar. Pemandangan ini terpantau di Tanjung Selamat, Jumat (4/12) sore hari.

Ada juga mobil yang terlihat masih terendam air dan hingga terbawa hingga nyaris ke pinggir sungai. Selain mobil, kendaraan warga lainnya seperti sepeda motor juga terlihat terendam lumpur akibat banjir.

Banjir melanda kawasan Medan. Tak hanya merusak rumah dan kendaraan, banjir tersebut juga turut menewaskan 5 orang warga. Berikut potret akibat banjir di Medan.Banjir melanda kawasan Medan. Tak hanya merusak rumah dan kendaraan, banjir tersebut juga turut menewaskan 5 orang warga. Berikut potret akibat banjir di Medan. Foto: AP Photo/Binsar Bakkara

Selanjutnya, penyebab banjir:

8. Dipicu hujan deras, sungai meluap

Banjir ini dipicu hujan lebat sejak Kamis (3/12) ukul 22.30 WIB. Hujan itu membuat air sungai meluap.

"Sehingga mengakibatkan ketinggian TMA-DAS (tinggi muka air daerah aliran sungai) mengalami kenaikan 3 sampai dengan 5 meter," demikian informasi dari Pusdalops BPBD Medan.

Tanggul di Tanjung Selamat jebol. Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi mengecek tanggul yang jebol ini.

Badan Metereologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyebut banjir yang berdampak pada tujuh dari 21 kecamatan di Medan ini dipicu asupan air dari pantai barat dan timur Sumatera.

"Adanya asupan massa air yang cukup banyak dari pantai barat dan timur Sumatera yang ditandai dengan anomali SPL di Samudra Hindia Barat dan Selat Malaka yang cukup hangat," kata Kepala BMKG Wilayah I Sumut Edison Kurniawan dalam keterangan tertulis, Jumat (4/12/2020).

9. Warga mengungsi

Awalnya, BPBD menyebut ada 181 jiwa yang dievakuasi dari lokasi banjir di sejumlah lokasi.

Semakin mendekati sore, jumlah pengungsi bertambah. Untuk Tanjung Selamat di Medan Tuntungan, ada 331 jiwa yang mengungsi. Mereka mengungsi di aula Kantor Desa Tanjung Selamat, Deli Serdang.

Ternyata sudah ada ribuan orang mengungsi. Mereka terdiri dari berbagai wilayah.

"Pengungsi di Kota Medan 3.000 orang. Pengungsi sementara di Kabupaten Deli Serdang terdiri dari 1.043 orang, Desa Tanjung Selamat 343 orang dan BPBD Provsu 700 orang pengungsi. Pengungsi di Kota Binjai terdiri dari 3.374 KK (kepala keluarga)," ujar Riadil, Jumat (4/12) sore.

10. Korban minta bantuan

Korban banjir di Gang Merdeka, Jalan Brigjen Katamso meminta bantuan ke pengendara jalan yang melintas, sejak pukl 05.00 WIB tadi.

Salah seorang warga yang meminta bantuan, namanya Imam, menjelaskan bantuan ini akan dibelikan bahan makanan untuk dimasak di dapur umum didirikan warga. Hasil masakan nantinya akan diberikan kepada warga yang rumahnya ikut terdampak banjir.

"Nanti kalau ada uang dibelikkan, sama beras ini semua dimasak ini di dapur umum, barulah dibagi-bagikan," ujarnya.

Banjir di Medan belum surut hingga 24 jam (Ahmad Arfah-detikcom)Banjir di Medan belum surut hingga 24 jam (Ahmad Arfah-detikcom) Foto: Banjir di Medan belum surut hingga 24 jam (Ahmad Arfah-detikcom)

11. Jalan Medan-Binjai kebanjiran

Banjir merendam Jalan Medan-Binjai. Macet parah terjadi. Sepeda motor melintas masuk jalan tol Medan Helvetia.

Para pemotor berkendara di ruas Helvetia-Semayang dan Semayang Helvetia. Kondisi banjir memaksa para pemotor menempuh jalur tol.

Pantauan detikcom di Simpang Sei Mencirim, Deli Serdang, pukul 11.00 WIB, Jumat (4/12), terlihat banjir setinggi lutut orang dewasa merendam ruas jalan lintas Medan-Binjai di kedua arah.

12. Jalur Medan-Berastagi terdampak

Jalur Medan menuju Berastagi dan sebaliknya tak bisa dilintasi kendaraan. Hal itu terjadi akibat banyaknya titik longsor di sepanjang jalur tersebut, terutama di Sibolangit.

"Di atas Sembahe hingga tikungan PDAM Tirtanadi semua hampir longsor titik tak terhitung jalan tertutup sama sekali nggak bisa dilewati lagi. Hampir ada 20 titik, kita terus evakuasi," ucap Kasatlantas Polrestabes Medan AKBP Sonny Siregar, kepada wartawan, Jumat (4/12/2020).

Sonny mengatakan ada satu orang yang tewas akibat tertimpa pohon saat longsor terjadi. Dia menyebut korban tewas telah dievakuasi.

Halaman 2 dari 3
(dnu/knv)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads