Pesan Satgas Jelang Pilkada: Pilih Pemimpin yang Taat Prokes Saat Kampanye

Pesan Satgas Jelang Pilkada: Pilih Pemimpin yang Taat Prokes Saat Kampanye

Tim detikcom - detikNews
Kamis, 03 Des 2020 18:32 WIB
Juru Bicara Satgas COVID-19 Prof Wiku Adisasmito
Jubir Satgas COVID-19 Wiku Adisasmito (detikcom)
Jakarta -

Jubir Satgas COVID-19 Wiku Adisasmito memberi imbauan terkait pemilihan kepala daerah (pilkada) di masa pandemi Corona. Wiku meminta masyarakat memilih pemimpin yang taat pada protokol kesehatan.

Awalnya, Wiku menjelaskan bahwa pilkada merupakan sesuatu yang penting untuk membawa daerah bangkit dari COVID-19. Dia meminta warga menggunakan hak pilihnya.

"Pertama, masyarakat pemilih harus menyadari pentingnya peran kepala daerah untuk membawa masing-masing daerah bangkit dari COVID-19. Saya benar-benar berharap masyarakat bisa menggunakan hak pilihnya untuk memilih pemimpin yang bertanggung jawab. Dan memiliki kapasitas serta komitmen untuk memimpin daerah di tengah masa pandemi," kata Wiku, dalam konferensi pers yang ditayangkan di kanal YouTube BNPB, Kamis (3/12/2020).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT



Selain itu, dia meminta warga memilih pemimpin berdasarkan latar belakang hingga kompetensi. Dia juga mengingatkan soal komitmen calon kepala daerah.

ADVERTISEMENT

"Pelajarilah latar belakang, kompetensi, serta komitmen pemimpin daerah yang akan dipilih sebelum menentukan pilihan Anda," ungkapnya.

Dia mengajak warga memilih pemimpin yang patuh terhadap protokol kesehatan COVID-19. Menurutnya, kepatuhan terhadap protokol kesehatan merupakan cermin pemimpin ke depannya.

"Poin yang tak kalah pentingnya, pilihlah pemimpin yang menaati aturan-aturan terkait protokol kesehatan saat melakukan kampanye. Karena hal ini dapat menjadi cerminan tanggung jawab pemimpin ke depannya," tuturnya.

Data Pemilu Negara-negara di Tengah Corona

Wiku juga memaparkan perbandingan data negara-negara yang menyelenggarakan pemilu. Negara-negara ini tidak mengalami kenaikan kasus signifikan akibat pemilu.

"Selama proses kampanye berlangsung hingga saat proses pemungutan suara protokol kesehatan harus terus dijalankan. Disesuaikan dengan kegiatan-kegiatan terkait pemilu yang dilakukan. Menurut data dari Our World in Data dan Penelitian oleh The Council on Foreign Relations (CFR) pada bulan September 2020 beberapa negara tidak menunjukkan dampak yang signifikan dari pelaksanaan pemilu terhadap kenaikan kasus positif COVID-19," ujarnya.

"Negara-negara tersebut adalah negara Kroasia, Republik Dominika, Malawi, Makedonia Utara, Korea Selatan dan Trinidad serta Tobago de Karibia," imbuhnya.

Dia juga menjelaskan soal pelaksanaan pemilu di negara-negara lain. Negara-negara ini mengalami kenaikan kasus, namun bukan akibat dari pemilu.

"Namun, di beberapa negara seperti Belarus, Polandia, Serbia, dan Singapura, terjadi tren peningkatan kasus setelah pemilu yang juga disebabkan oleh faktor lain. Seperti terjadinya demonstrasi lanjutan pascapemilu di Belarus. Adanya pelanggaran aktivitas sosial ekonomi di Singapura dan Polandia. Serta ditemukannya kasus yang tidak dilaporkan di Serbia setelah pemilu. Sehingga terjadi peningkatan setelah proses perbaikan pencatatan dan pelaporan data," tuturnya.

Halaman 2 dari 2
(rdp/knv)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads