Bima Arya Kumpulkan Direktur Rumah Sakit Se-Bogor, Ini yang Dibahas

Bima Arya Kumpulkan Direktur Rumah Sakit Se-Bogor, Ini yang Dibahas

Jihaan Khoirunnisaa - detikNews
Rabu, 02 Des 2020 10:21 WIB
Wali Kota Bogor Bima Arya
Foto: dok. Pemkot Bogor
Jakarta -

Wali Kota Bogor, Bima Arya didampingi Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bogor, Sri Nowo Retno melaksanakan Rapat Koordinasi (Rakor) bersama Direktur Rumah Sakit Se Kota Bogor di ruang kerjanya secara daring. Para direktur rumah sakit di Kota Bogor menyampaikan kondisi terbaru fasilitas dan sarana prasarana penanganan pasien COVID-19 yang tersedia di rumah sakitnya masing-masing.

Salah satunya Rumah Sakit Jiwa Marzoeki Mahdi yang dua pekan lalu meresmikan enam ruang isolasi bertekanan negatif dan diperkirakan mulai beroperasi pertengahan Desember 2020.

"Atas updatenya saya sampaikan terima kasih. Mari kita rapikan, terus koordinasi yang ada. Semoga semuanya sehat lancar," kata Bima Arya dalam keterangan tertulis, Rabu (2/12/2020).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pada pertemuan tersebut yang berlangsung Selasa (1/12) tersebut, Bima Arya sempat mengemukakan regulasi yang membahas kode etik terkait rahasia pasien. Menurutnya, Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor sangat menghargai kode etik tersebut.

Namun Pemkot Bogor juga memiliki kewenangan untuk mengetahui, merujuk pada pasal-pasal yang diatur dalam regulasi yang terkait dalam rangka mengantisipasi wabah penyakit menular guna pendataan dan penanganan lebih lanjut. Di antaranya UU Nomor 4 Tahun 1984 tentang Wabah Penyakit Menular, UU Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan, Permenkes Nomor 36 Tahun 2012 tentang Rahasia Kedokteran dan SK Walikota Bogor No.900.45-282 Tahun 2020 tentang Penetapan Rumah Sakit yang melayani Pasien dengan Coronavirus Disease 2019 (Covid-19) di Kota Bogor.

ADVERTISEMENT

Kepala Dinkes Kota Bogor, Sri Nowo Retno yang didampingi jajarannya meminta kepada rumah sakit rujukan COVID-19 yang telah ditunjuk Pemkot Bogor maupun Pemerintah Provinsi Jawa Barat meningkatkan kapasitas tempat isolasi dan ICU. Pasalnya, di Kota Bogor jumlahnya masih sangat terbatas.

Tercatat, ada 21 ruang ICU atau 11 persen dari total seluruh rumah sakit. Untuk itu pihaknya meminta agar hal tersebut perlu ditingkatkan.

"Tren yang ada meningkat terus karenanya kita juga harus meningkatkan kapasitas tempat isolasi dan ICU. Rumah sakit diharapkan kerja samanya dalam mengupdate secara real time tentang keterisian tempat tidurnya agar memudahkan dalam mengatur," kata Sri.

Untuk permasalahan dan kendala terkait penanganan COVID-19 yang dihadapi rumah sakit, Sri memintanya untuk segera dikomunikasikan dan dikoordinasikan dengan Dinkes Kota Bogor agar bisa segera difasilitasi dengan Kementerian Kesehatan.

"Tidak kalah penting, terkait swab test mandiri, rumah sakit diminta Kadinkes untuk melaporkan hasilnya, baik positif maupun negatif," pungkasnya.

(prf/ega)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads