Wakil Ketua DPR RI Azis Syamsuddin mendesak Satuan Tugas (Satgas) Tinombala yang beroperasi untuk menangkap kelompok Mujahidin Indonesia Timur (MIT) pimpinan Ali Kalora bergerak lebih cepat dan optimal. Kelompok ini harus segera ditangkap karena pembunuhan 4 warga sipil yang terjadi di Sigi, Sulawesi Tengah.
"Satgas Tinombala harus segera mengevaluasi kinerja mereka agar dapat bergerak lebih cepat dan optimal untuk menangkap dan mengungkap motif di balik aksi tersebut. Bersinergi dengan Polda Sulteng untuk meresolusi hambatan-hambatan yang terjadi di lapangan. Mereka lebih paham situasi dan kondisi Sulawesi Tengah," kata Azis kepada wartawan, Rabu (2/12/2020).
Hingga saat ini, kepolisian dan Satgas Tinombala tak kunjung menangkap jaringan teroris pimpinan Ali Kalora dkk tersebut. Salah satu kesulitan dari Satgas dalam membongkar jaringan teror adalah situasi dan letak geografis lapangan di wilayah Sulteng.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Politikus Partai Golkar itu berharap masyarakat tidak terpancing dan terprovokasi atas peristiwa pembunuhan di Sigi yang menewaskan 4 orang sekeluarga. Pemerintah, kata Azis, harus selalu melakukan pendekatan secara sosial budaya dalam memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang ancaman terorisme dengan pendekatan budaya.
"Mari kita serahkan kepada aparat keamanan untuk mengungkapnya dan kita tunggu informasi resmi kembali dari pihak kepolisian. Ancaman terorisme menjadi hal yang rentan bagi bangsa yang patut terus kita waspadai dari waktu ke waktu," ujarnya.
Diberitakan sebelumnya, pimpinan Ali Kalora kembali beraksi dengan teror di Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah, yang menewaskan 4 orang. Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko mengungkapkan kendala menangkap kelompok Ali Kalora.
Moeldoko, yang pernah menjabat Panglima TNI, mengatakan wilayah kekuasaan MIT pimpinan Ali Kalora adalah medan yang berbukit-bukit. Ditambah lagi, vegetasi yang masih lebat.
Penjelasan lengkap Moeldoko di halaman selanjutnya.