JI Pakai Dana Kotak Amal untuk Terorisme, PPP: Pemahaman Agama Keliru

JI Pakai Dana Kotak Amal untuk Terorisme, PPP: Pemahaman Agama Keliru

Rolando Fransiscus Sihombing - detikNews
Rabu, 02 Des 2020 08:54 WIB
Anggota DPR dari Fraksi PDIP dan PPP menjadi pembicara dalam Diskusi Dialektika Demokrasi. Diskusi itu membahas perihal TKI yang dihukum mati tanpa notifikasi.
Syaifullah Tamliha (Lamhot Aritonang/detikcom)
Jakarta -

Polri menemukan adanya penyalahgunaan dana kotak amal untuk terorisme dalam pergerakan Jamaah Islamiyah (JI). Ketua DPP PPP Syaifullah Tamliha menilai tindakan tersebut atas pemahaman agama yang keliru.

"Tergantung pada sisi mana dan siapa yang memandangnya. Mungkin bagi terorisme, kotak amal bisa saja dianggap dia untuk membantu tindakan terorisnya," kata Tamliha kepada wartawan, Rabu (2/12/2020).

Anggota Komisi I DPR RI memang melihat ada dua sisi dalam menilai penyalahgunaan dana kotak amal untuk terorisme. Namun Tamliha menegaskan tetap saja pemahaman penggunaan dana kotak amal untuk terorisme oleh Jamaah Islamiyah atau JI jelas keliru.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Inilah pemahaman agama yang keliru sehingga perlu diberikan pemahaman agama yang kaffah (menyeluruh)," ujarnya.

Lalu bagaimana pencegahan agar gerakan terorisme, utamanya oleh Jamaah Islamiyah atau JI, tak semakin meluas? Legislator membidangi pertahanan ini yakin aparat penegak hukum akan menumpas hingga habis.

ADVERTISEMENT

"Saya yakin intelijen dan BNPT memiliki data tentang mereka. Sesuai perintah Presiden Jokowi, berantas sampai ke akar-akarnya," imbuhnya.

Sebelumnya, sejumlah fakta terungkap seusai penangkapan salah satu aset berharga, Taufik Bulaga alias Upik Lawanga. Polisi menyebut JI atau Jamaah Islamiyah menyalahgunakan dana kotak amal di minimarket untuk kepentingan terorisme.

"JI memiliki bidang Tholiah (pengamanan orang dan aset) yang bersangkutan melarikan diri dari Poso pada tahun 2007 melalui jalur Makassar, Surabaya, Solo, hingga menetap di Lampung," kata Awi, Senin (30/11).

Polri mendeteksi aliran dana kelompok JI. Dana tersebut berasal dari perseorangan hingga penyalahgunaan dana kotak amal di minimarket.

"Polri juga menemukan bahwa JI memiliki sejumlah dukungan dana yang besar di mana dana ini bersumber dari badan usaha milik perorangan, atau milik anggota JI sendiri dan penyalahgunaan fungsi dana kotak amal yang kami temukan terletak di minimarket yang ada di beberapa wilayah di Indonesia," imbuh Awi.

"Dana-dana ini digunakan oleh JI untuk operasi memberangkatkan para teroris ke Syiria dalam rangka pelatihan militer dan taktik teror, gaji rutin para pimpinan Markaziyah JI serta pembelian persenjataan dan bahan peledak yang akan digunakan untuk amaliyah/jihad organisasi JI," sambung Awi.

Halaman 2 dari 2
(rfs/gbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads