Jubir Satgas COVID-19 Wiku Adisasmito memaparkan data terbaru Corona di sejumlah wilayah RI. Secara khusus, Satgas menyoroti wilayah Jawa Timur.
Wiku semula menyebut dalam satu minggu terakhir terjadi kenaikan kasus sebesar 19,8 persen, yaitu dari 30.555 pada pekan lalu menjadi 36.600 di minggu ini.
"Pada pekan ini terjadi keseimbangan antara provinsi yang mengalami kenaikan kasus, yaitu dengan 17 provinsi, dan yang mengalami penurunan jumlah kasus yaitu juga 17 provinsi," jelas dia dalam konferensi pers yang ditayangkan di kanal YouTube BNPB, Selasa (1/12/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Wiku menerangkan provinsi yang mengalami kenaikan kasus tertinggi terlihat di Jawa Tengah, yaitu naik sebesar 3.680 atau dari 3.937 menjadi 7.617. Kemudian disusul Banten, yang naik sebesar 519 dari 645 menjadi 1.064.
Selanjutnya ada juga Jawa Timur yang naik sebesar 412 dari 2.392 menjadi 2.804. Lalu Lampung naik sebesar 307 dari 344 menjadi 651.
"Kepulauan Riau naik lebih dari 2 kali lipat, yaitu 298 dari 205 menjadi 503. Dari provinsi tersebut terlihat bahwa Provinsi Jawa Timur masih bertahan menjadi provinsi dengan kasus tertinggi dalam dua pekan terakhir," kata Wiku.
Sementara itu, lanjut dia, Jawa Tengah kembali masuk jajaran provinsi dengan kenaikan kasus tinggi pada minggu lalu. Meski sempat keluar dari ranking 5 tertinggi. Wiku mengatakan Kepulauan Riau merupakan provinsi yang baru muncul di daftar kasus tertinggi nasional.
"Kami telah berkoordinasi dengan provinsi-provinsi tersebut untuk mengoptimalisasi testing, tracing, dan treatment untuk menenangkan laju penularan di lingkungan keluarga dan komunitas dan meningkatkan upaya isolasi," papar Wiku.
Dia juga ingin Pemda melakukan evaluasi secara menyeluruh terkait implementasi protokol kesehatan. Wiku pun menyinggung lagi Provinsi Jawa Timur agar bisa segera keluar dari daftar wilayah dengan kasus Corona tertinggi.
"Lakukan ini dengan sungguh-sungguh, kami berharap minggu depan Jawa Timur dapat keluar dari jajaran kenaikan kasus tertinggi. Begitu pun daerah-daerah lainnya agar dapat menurunkan angka kasus aktif dalam minggu-minggu mendatang," kata Wiku.
(idn/gbr)