Empat bocah dan lelaki difabel di Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur (NTT), sempat hilang saat terjadi erupsi Gunung Ili Lewotolok. Kelimanya ditemukan dalam kondisi selamat.
Kabid Humas Polda NTT Kombes Johannes Bangun mengatakan kelima orang tersebut diduga hilang saat terjadi erupsi Gunung Lewotolok pada Minggu (29/11) sekitar pukul 20.00 Wita.
Warga lalu berkoordinasi untuk melakukan pencarian bersama.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
"Kepala Desa Waienga melakukan komunikasi dengan pejabat Kepala Desa Lamalela via telepon yang mengatakan bahwa 'Tolong mengerahkan warga masyarakat Desa Lamalela untuk membantu melakukan pencarian terhadap lima anak Desa Waienga yang lari ketakutan akibat erupsi Gunung Lewotolok yang diperkirakan lari menuju ke arah pegunungan sekitar Desa Lamalela," jelas Kombes Johannes dalam keterangan tertulis, Selasa (1/12/2020).
Johannes menuturkan Kepala Desa Lamalela kemudian mengumumkan menggunakan pengeras suara soal informasi tersebut. Korban hilang saat erupsi Gunung Lewotolok pukul 20.30 Wita. Pencarian di awal tak membuahkan hasil karena empat bocah dan satu difabel itu tak ditemukan hingga langit gelap.
Pencarian dilanjutkan pada pagi harinya. Kelima korban akhirnya bisa ditemukan.
"Saksi bersama lima rekannya mencari kembali korban hilang dan mendapatkan korban hilang di lokasi Desa Lerahinga yang bernama Kesapu, dengan jarak lokasi tersebut sekitar 5 kilometer dari permukiman warga Desa Lamalela," ujar Johannes.
Johannes menerangkan kelima korban hilang dalam keadaan lemas dan kelaparan saat ditemukan. "Saat ditemukan, salah satu dari lima korban bernama Philipus Basa dalam keadaan lemas dan sedang tidur. Sedangkan empat anak lainnya dalam keadaan sehat, namun drop karena lapar dan haus," imbuh Johannes.
![]() |
Kelima korban hilang, lanjut Johannes, dievakuasi ke pondok milik warga untuk istirahat serta diberi makan dan minum. Mereka lantas dijemput oleh tim rescue dari Desa Waienga.
"Pukul 16.40 Wita, tim bersama lima korban hilang bergeser dari Desa Lamalela menggunakan ambulans Puskesmas Hadakewa dan tiba di Puskesmas Hadakewa pukul 17.30 Wita. Selanjutnya dilakukan observasi oleh dokter dan paramedis Puskesmas Hadakewa," katanya.
Dalam video yang diterima detikcom, mereka langsung diinfus untuk memulihkan kondisi tubuh. Mereka juga didampingi ibu-ibu yang ada di dalam pondok warga.
"Pukul 18.00 Wita, kelima korban hilang dibawa ke Desa Waienga untuk melakukan seremoni adat. Seusai acara adat, mereka dibawa kembali ke Puskesmas Hadakewa untuk dilakukan observasi lanjutan oleh tim medis," tambah Johannes.
Berikut identitas 5 korban hilang warga Waienga yang berhasil ditemukan:
- Sisilia Date (8) kelas II SD
- Matias Bala (8) kelas II SD
- Bernadus Boli (8) kelas II SD
- Pius Kosmas Aprilnaldi (11) kelas IV SD
- Philipus Basa (24), difabel