PDIP Sebut Sorotan Jokowi soal COVID-19 sebagai Peringatan Keras

PDIP Sebut Sorotan Jokowi soal COVID-19 sebagai Peringatan Keras

Rahel Narda Chaterine - detikNews
Senin, 30 Nov 2020 19:31 WIB
Djarot Saiful Hidayat
Politikus PDIP, Djaort Saiful Hidayat (Ari Saputra/detikcom)
Jakarta -

Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengungkapkan adanya peningkatan kasus COVID-19 di Tanah Air. Ketua DPP PDI Perjuangan (PDIP) Djarot Saiful Hidayat menilai pernyataan Jokowi sebagai peringatan keras kepada para menteri dan kepala daerah.

"Ya, sangat wajar kalau Presiden memberi peringatan lebih keras kepada para pembantunya dan kepala daerah yang mulai agak kendor menerapkan disiplin protokol kesehatan untuk memutus penularan COVID-19," kata Djarot kepada wartawan, Senin (30/11/2020).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Anggota Komisi II DPR RI ini mengatakan seharusnya semua pihak dapat bekerja lebih keras. Ia juga mendesak semua pihak tidak abai dalam memerangi pandemi COVID-19.

"Sudah seharusnya semuanya bekerja lebih keras, tidak abai dan lengah serta berani keluar dari zona nyaman dalam memerangi pandemi COVID-19," tuturnya.

ADVERTISEMENT

Kendati demikian, Djarot enggan menyarankan Presiden Jokowi melakukan reshuffle Kabinet Indonesia Maju. Menurutnya, hal itu hak prerogatif presiden.

"Kalau itu (reshuffle) ranah dan hak prerogatif Presiden yang pasti sudah mengevaluasi kinerja seluruh menterinya," ujarnya.

Diberitakan sebelumnya, Presiden Jokowi memaparkan data terbaru terkait angka kasus Corona di RI. Dia menyebut kasus aktif Corona di RI meningkat menjadi 13,41 persen.

Awalnya Jokowi menyebut dua provinsi, yakni DKI Jakarta dan Jawa Tengah, yang mengalami kenaikan drastis kasus positif dalam 2-3 hari belakangan. Jokowi lantas mewanti-wanti kenapa dua daerah itu bisa sangat drastis kenaikan kasusnya.

"Agar dilihat betul-betul kenapa peningkatannya begitu sangat drastis, hati-hati," ujar Jokowi dalam Ratas Laporan Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional, di YouTube Setpres, Senin (30/11).

Berdasarkan data terbaru per 29 November, Jokowi memaparkan kasus aktif meningkat menjadi 13,41 persen. Sedangkan minggu lalu angka kasus aktifnya berada di angka 14,78 persen.

"Meskipun ini lebih baik dari angka rata-rata dunia, tapi hati-hati ini lebih tinggi dari rata-rata minggu yang lalu. Minggu yang lalu masih 12,78, sekarang 13,41," kata Jokowi.

Begitu juga tingkat kesembuhan pasien Corona yang mengalami penurunan. Pada minggu lalu, angka kesembuhan mencapai 84,03 persen. Tapi data terbaru turun menjadi 83,44 persen.

"Tingkat kesembuhan juga sama minggu yang lalu 84,03 sekarang menjadi 83,44 persen, ini semuanya memburuk semuanya. Karena adanya tadi kasus yang memang meningkat lebih banyak di minggu-minggu kemarin," ujar dia.

Halaman 2 dari 2
(hel/dnu)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads