Fraksi Parta Demokrat DPRD DKI Jakarta mengkritik Pemprov DKI Jakarta yang dianggap terburu-buru dalam menyusun RAPBD 2021. Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengatakan RAPBD 2021 tidak dikerjakan dalam waktu singkat.
"Pembahasan APBD itu kan bukan yang dikerjakan 1-2 hari atau 1-2 minggu, atau bahkan 1-2 bulan, pembahasan APBD itu kan banyak program yang sudah lama bertahun dilaksanakan, direncanakan jangka pendek, menengah, panjang, tidak ada program yang ujug-ujug nongol dalam 1 atau 2 minggu, semua program pemerintah berkesinambungan, bahkan dari pemimpin sebelumnya ada yang kami lanjutkan dan kami teruskan, tidak ada yang tidak berkelanjutan dan berkesinambungan," ujar Riza di gedung DPRD DKI Jakarta, Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Jumat (27/11/2020).
Menurutnya, selama masa pandemi COVID-19, banyak program yang harus disesuaikan. Khususnya program dari Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sudah disampaikan karena banyak pandemi banyak program yang memang harus kami sesuaikan terutama program Kemendagri, menyiapkan program dan aplikasi yang baik sekali, tapi kami mohon waktu penyesuaian dan kordinasi harmonisasi nomenklatur kodefikasi dan sebagainya," katanya.
"Tapi kami bersyukur adanya program smart budgeting, smart planning budgeting dari Kemendagri merupakan program yang baik, dan titik awal bagi kita semua dalam rangka membangun keterbukaan anggaran, transparansi anggaran, sehingga siapa saja bisa membuka dan mengakses termasuk beri kritik dan saran," imbuh Riza.
Sebelumnya, DPRD DKI Jakarta menggelar rapat paripurna tentang pemandangan umum fraksi-fraksi DPRD DKI Jakarta tentang Raperda APBD 2021. Fraksi Partai Demokrat DPRD DKI Jakarta menyoroti cepatnya penyusunan RAPBD DKI Jakarta 2021.