Sholat Jumat tak pernah digelar di Masjid Al-Makmur di Kampung Batik Laweyan, Solo, Jawa Tengah. Padahal masjid ini sudah berdiri sejak 1943 dan diresmikan pada 16 Agustus 1945.
Seperti dilihat Tim Hikmah detikcom pagi hari ini Jumat 27 November 2020, masjid tampak sepi. Tak terlihat aktivitas takmir atau pengurus masjid yang bersiap-siap untuk menggelar sholat Jumat.
Ternyata masjid yang mampu menampung 100-an jemaah itu memang tidak menggelar sholat Jumat. Warga sekitar kebanyakan mengikuti sholat Jumat di Masjid Laweyan, masjid tertua di Solo yang berdiri sejak 1546.
Ternyata, ada alasan tertentu mengapa Masjid Al-Makmur tidak menggelar sholat Jumat. Bahkan sejak pertama didirikan tahun 1943, masjid memang tidak menggelar sholat Jumat.
"Dulu kan warganya masih sedikit. Jika masjid ini mengadakan Jumatan, maka jemaah di Masjid Laweyan berkurang. Berdasarkan petunjuk ulama, diminta tidak mengadakan sholat Jumat, untuk menghormati masjid yang lebih tua," kata seorang pengurus, Muhammad Najib, saat dijumpai di Masjid Al-Makmur, Jumat (27/11/2020).
Najib menceritakan Masjid Al-Makmur dahulunya dibangun oleh kakeknya, Masruri bin Sulaiman, seorang saudagar batik di Kota Solo. Berdiri tahun 1943, masjid kemudian diresmikan pada 16 Agustus 1945.
Pada awalnya, selain digunakan untuk tempat ibadah, masjid di Jalan Sidoluhur ini juga digunakan sebagai tempat pergerakan melawan penjajah. Bahkan kegiatan tersebut berlanjut hingga era ayahnya.
"Tahun 1943 itu digunakan Hizbullah berkumpul untuk melawan penjajah. Masa ayah saya juga seperti itu, tahun 1965 itu juga sama," ungkap dia.
Dalam perkembangannya, muncul masukan untuk mengadakan sholat Jumat. Namun setelah berkonsultasi dengan para kiai, takmir masih tidak diperbolehkan mengadakan sholat Jumat.
"Tahun 70-an ada yang usul agar diadakan Jumatan. Tapi setelah berkonsultasi dengan kiai, tetap tidak diperbolehkan. Sampai sekarang masih tidak mengadakan," katanya.
Mau tahu sejarah arsitektur Masjid Al Makmur? KLIK KE HALAMAN SELANJUTNYA