Menteri Kelautan dan Perikanan, Edhy Prabowo, ditangkap KPK. Gubernur Sumatera Selatan (Sumsel) Herman Deru mengaku mendapat kabar Edhy Prabowo ditangkap dari media.
"Saya lihat televisi, baru menyebut pejabat tinggi, belum ada menyebut menteri secara vulgar," kata Herman kepada wartawan, Rabu (25/11/2020).
Pria yang akrab disapa HD itu mengaku prihatin setelah mendengar kabar KPK menangkap Edhy Prabowo. Dia menyebut Edhy Prabowo, yang merupakan putra kelahiran Muara Enim, sebagai salah satu putra terbaik Sumsel.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalaupun itu terjadi, sebagai warga Sumsel saya turut prihatin karena beliau adalah salah satu putra terbaik Sumsel. Beliau cukup baik, humble, dan tegas," ucap HD.
"Kita tidak tahu apa yang membuat ini terjadi. Apakah karena mekanisme atau karena mens rea," sambungnya.
Tonton video 'Mendengar Kembali Pernyataan Edhy Prabowo soal Ekspor Benur':
Sebelumnya, Edhy Prabowo ditangkap KPK sepulang dari Amerika Serikat. Dia terjaring operasi tangkap tangan (OTT) KPK bersama istrinya yang juga anggota DPR RI, Iis Rosita.
Total 17 orang ditangkap, termasuk Edhy dan istrinya. KPK menyebut kasus ini terkait penetapan calon eksportir benur.
"Kasus ini diduga terkait dengan proses penetapan calon eksportir benih lobster," kata Plt Jubir KPK Ali Fikri kepada wartawan, Rabu (25/11).
KPK turut menyita sejumlah kartu ATM. Tim KPK juga masih menginventarisasi seluruh barang bukti yang disita.
Ada 3 satgas yang diturunkan KPK dalam penangkapan terhadap Edhy Prabowo. Penyidik KPK Novel Baswedan turut terlibat dalam penangkapan Edhy Prabowo.
Status Edhy Prabowo dan orang-orang yang masih diamankan KPK adalah terperiksa. KPK memiliki waktu 1 x 24 jam untuk menentukan status hukum mereka.