30 Perempuan melakukan unjuk rasa di depan Gedung DPR/MPR RI, Jakarta Pusat, mendesak agar RUU Penghapusan Kekerasan Seksual (PKS) disahkan. Massa menggelar ratusan pasang sepatu dalam aksi tersebut.
Pantauan detikcom di lokasi, Senin (25/11/2020) pukul 11.30 WIB, ada puluhan perempuan yang aksi di depan DPR. Ratusan pasang sepatu berbagai jenis digelar di depan Gedung DPR.
Sementara lalu lintas di lokasi terpantau ramai lancar. Kendaraan dari arah Cawang ke Slipi mengalir dengan lancar tanpa ada hambatan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Demo ini diinisiasi oleh sejumlah perempuan pekerja perusahaan kosmetik. Massa membawa sepatu milik sebagai simbol dukungan dari penyintas kekerasan seksual dan pendukung.
"Jadi hari ini, ini adalah sepatu-sepatu yang dikirim dari seluruh Indonesia. Ini ada sekitar 500-an lebih sepatu pendukung dan penyintas, jadi ada yang mendukung aksi ini dan juga ada yang memang si korban dari kekerasan seksual," ujar PR The Body Shop Indonesia Ratu Om Maya di lokasi.
Ratu menjelaskan, tanggal 25 November ini adalah momentum Hari Anti Kekerasan. Para pekerja perusahaan kosmetik memanfaatkan momentum ini untuk mendesak agar DPR segera mengesahkan RUU PKS.
"Jadi kita mau pakai hari ini untuk hadir di depan DPR, meminta untuk Komisi VIII itu memasukkan rancangan undang-undang penghapusan kekerasan seksual, masuk ke dalam prolegnas dan disahkan segera," ujar Ratu.
Angka kekerasan terhadap perempuan masih tinggi. Simak di halaman berikutnya.
Merujuk pada data Yayasan Pulih, menurut Ratu, kasus kekerasan terhadap perempuan di masa pandemi COVID-19 justru mengalami peningkatan. Untuk itu, DPR diharapkan segera mengesahkan RUU PKS untuk melindungi para perempuan dari kejahatan seksual.
"Karena kenapa, setelah lihat Indonesia itu mengalami sebenarnya mengalami darurat kekerasan seksual. Dari 6 bulan masa COVID kita itu kasus kekerasan seksual itu berdasarkan data dari Yayasan Pulih hampir 200% jumlah peningkatan kekerasan seksual," katanya.
Ratu menambahkan, sepatu-sepatu itu nantinya akan dipindahkan ke Komnas Perempuan. Sepatu-sepatu itu akan dipamerkan sesuai dengan cerita dari para pemiliknya.
![]() |
"Semua sepatu ini nanti, hari ini kita taruh di sini, besok akan kita pindahkan. Karena kan sampai 10 Desember ini ada momentum 16 hari tanpa kekerasan. Jadi kita pindahkan sepatu ini ke Komnas Perempuan. Kita pindahkan dalam bentuk art instalasi, jadi kalau mau lihat besok jam 09.00 WIB sudah ada di Komnas kita buka pameran sepatunya. Sepatu-sepatu ini akan kita pasang sesuai dengan ceritanya, ada yang pendukung, ada yang penyintas, ada yang mengalami kekerasan seksual," paparnya.
Dihubungi secara terpisah, Wakapolsek Tanah Abang Kompol Sri Wahyudi mengatakan, pihaknya telah menyiapkan pengamanan di lokasi aksi. Aksi berakhir pada pukul 12.00 WIB. Aksi berlangsung secara kondusif.
"Aksinya kondusif," kata Kompol Sri Wahyudi.