Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump kembali melontarkan pernyataan terkait keinginannya menjabat 3 periode. Padahal, konstitusi AS membatasi seseorang hanya bisa menjabat sebagai presiden 2 periode.
Dilansir Reuters, Selasa (28/10/2025), spekulasi menyeruak setelah Trump menolak untuk menegaskan dirinya tidak akan kembali mencalonkan diri untuk masa jabatan ketiga. Ini merupakan ke sekian kalinya Trump membahas gagasan menjabat lebih dari dua periode.
Dalam sejumlah kampanye, Trump bahkan melontarkan gurauan dan menggoda para pendukungnya dengan slogan 'Trump 2028'. Amandemen ke-22 Konstitusi AS telah melarang siapa pun untuk terpilih menjadi Presiden AS untuk periode jabatan ketiga.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Beberapa pendukung Trump telah melontarkan ide mengakali larangan itu. Mereka mengusulkan Trump mencalonkan diri sebagai Wakil Presiden AS, sementara kandidat lainnya mencalonkan diri sebagai Presiden lalu mengundurkan diri setelah terpilih.
Hal itu disebut bisa membawa Trump menduduki jabatan presiden AS untuk periode ketiga. Trump mengatakan ide itu terlalu lucu.
"Saya akan diizinkan melakukan hal itu. "Saya tidak akan melakukan hal itu. Saya pikir itu terlalu lucu," kata Trump saat ditanya wartawan mengenai opsi tersebut, di dalam pesawat kepresidenan AS, Air Force One, yang mengudara dari Malaysia ke Jepang pada Senin (27/10).
Dia mengaku anak menolak cara tersebut. Dia mengatakan orang-orang tak akan menyukai cara tersebut.
"Iya, saya akan menolaknya karena itu terlalu lucu. Saya pikir orang-orang tidak akan menyukainya. Itu terlalu lucu. Tidak, itu tidak benar," ucap Trump.
Para pakar konstitusi mengatakan Trump dilarang mencalonkan diri sebagai wakil presiden karena dia tidak memenuhi syarat untuk menjadi presiden. Amandemen ke-12 Konstitusi AS menegaskan 'Tidak seorang pun yang secara konstitusional tidak memenuhi syarat untuk jabatan Presiden, akan memenuhi syarat untuk jabatan Wakil Presiden Amerika Serikat'.
Namun demikian, Trump juga tidak memberikan jawaban tegas saat ditanya apakah dirinya tidak akan maju capres untuk periode ketiga. Dia menjawab ingin melakukannya.
"Saya ingin sekali melakukannya. Saya memiliki angka terbaik yang pernah saya miliki," ujarnya.
Trump juga memberi jawaban ambigu saat ditanya lebih lanjut soal apakah dirinya tidak menutup kemungkinan untuk masa jabatan ketiga. Dia juga mengaku belum benar-benar memikirkan apakah dirinya akan mencoba mengubah aturan lewat pengadilan.
"Apakah saya tidak menutup kemungkinannya? Maksud saya, Anda harus memberitahu saya. Saya belum benar-benar memikirkannya," ujarnya.
Terlepas dari hal itu, Steve Bannon yang pernah menjabat sebagai kepala strategi Gedung Putih, mengungkapkan ada rencana untuk menghindari Amandemen ke-22 dan menyiratkan dirinya terlibat dalam pengembangan rencana itu.
"Trump akan menjadi presiden pada tahun 2028, dan orang-orang seharusnya diakomodasi untuk hal itu. Pada waktu yang tepat, kami akan menjelaskan rencananya. Namun, rencana itu memang ada," ungkapnya.
Spekulasi soal Trump akan menjabat untuk periode ketiga telah muncul sejak Maret 2025 atau 2 bulan setelah dirinya dilantik dalam masa jabatan keduanya sebagai Presiden AS.
"Banyak orang ingin saya melakukannya. Tetapi, maksud saya, pada dasarnya saya memberi tahu mereka bahwa kita masih punya jalan panjang, Anda tahu, ini masih sangat awal dalam pemerintahan," kata Trump merujuk pada sekutu-sekutunya dalam panggilan telepon Minggu (30/3) pagi dengan NBC News.
"Saya fokus pada saat ini," tambah Trump menambahkan dalam beberapa komentarnya yang paling ekstensif hingga saat ini tentang masa jabatan ketiga.
Trump menjabat sebagai Presiden AS periode 2017-2021. Dia kemudian terpilih lagi untuk masa jabatan 2025-2029.
Simak juga Video Momen Trump Puji Prabowo di Depan Pemimpin ASEAN











































