Epidemiolog dari Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (FKM UI), Pandu Riono, membantah pernyataan Satgas Penanganan COVID-19 terkait munculnya klaster Corona di Petamburan, Jakarta Pusat. Komandan Lapangan RS Darurat COVID-19 Wisma Atlet Kemayoran, Letkol Laut Muhammad Arifin, turut berkomentar soal hal ini.
Rumah sakit darurat COVID-19 Wisma Atlet, kata Arifin, menerima sejumlah pasien Corona yang berasal dari Petamburan pada Senin (23/11).
"Kemarin ada pasien COVID-19 yang dikirim dari puskesmas Tanah Abang, di antaranya ada yang berasal dari Kelurahan Petamburan," sebut Arifin ketika dikonfirmasi, Selasa (24/11/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Salah satu pasien yang dievakuasi ke Wisma Atlet adalah Lurah Petamburan Setiyanto, yang dinyatakan positif Corona. Saat ini, kata Arifin, pihaknya masih melakukan pendalaman apakah banyaknya penemuan kasus positif di Petamburan berhubungan dengan sejumlah acara yang digelar beberapa hari terakhir di sana.
"Untuk saat ini masih dilakukan pendalaman oleh tim surveilans apakah ada hubungannya dengan kumpul-kumpul yang pernah terjadi di daerah Petamburan," kata Arifin.
Diketahui, Satgas Penanganan COVID-19 beberapa waktu lalu menyebut muncul klaster penularan virus Corona di wilayah Petamburan, Jakarta Pusat. Hal ini kemudian dibantah oleh epidemiolog dari Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (FKM UI).
![]() |
Berdasarkan data yang dimiliki FKM-UI, kenaikan kasus positif COVID-19 di DKI Jakarta berasal dari klaster keluarga usai libur panjang 28 Oktober-1 November lalu. Meski terjadi kerumunan saat pemimpin Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq, belum ada klaster kerumunan Petamburan yang tercatat.
"Menurut saya nggak ada klaster Petamburan, yang positif memang banyak, tapi nggak ada kaitannya dengan klaster kerumunan itu. Kalau klaster keluarga yang berlibur, itu ada," kata Pandu Riono saat dihubungi CNNIndonesia.com, Selasa (24/11).
Pandu menyebut lonjakan kasus di DKI karena aktivitas liburan panjang pada 28 Oktober lalu. Simak di halaman berikutnya
Pandu mengatakan lonjakan kasus di DKI justru berasal dari aktivitas libur panjang ketimbang kerumunan Rizieq. Dari data yang ia miliki, belum ada laporan kasus positif COVID-19 akibat kerumunan yang terjadi di Petamburan, Tebet, dan Bandara Internasional Soekarno-Hatta karena kerumunan massa saat kedatangan Rizieq.
"Menurut FKM-UI, dari data yang ada belum ditemukan klaster akibat kerumunan di Petamburan dan Tebet, kenaikan kasus di Jakarta lebih mungkin terjadi akibat dampak libur panjang," ujarnya.
Sebelumnya, Kementerian Kesehatan menyampaikan hasil tracing terhadap warga yang mengikuti kegiatan terkait kerumunan massa Habib Rizieq, mulai dari Petamburan, Tebet, hingga Megamendung. Kemenkes menyebut di Tebet ditemukan 50 orang positif Corona.
"Dari hasil tracing dan testing pada sejumlah kejadian tersebut berdasarkan hasil pemeriksaan PCR di Lakesda 21 November ditemukan di Tebet total 50 kasus positif, dan di Petamburan sebanyak 30 kasus dan di Megamendung terdapat 15 sedang menunggu hasil pemeriksaan," kata Plt Ditjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes, dr Muhammad Budi Hidayat, dalam konferensi pers yang disiarkan di YouTube BNPB Indonesia, Minggu (22/11/2020).
(isa/knv)