Politikus Gerindra Minta Lapan Segera Respons Meteorit Jatuh di Sumut

Politikus Gerindra Minta Lapan Segera Respons Meteorit Jatuh di Sumut

Eva Safitri - detikNews
Kamis, 19 Nov 2020 19:53 WIB
Kisah Josua Hutagalung, penemu batu meteor asal Sumatera Utara: Saya jual Rp200 juta, ternyata harganya Rp26 miliar
Josua dan meteorit jatuh di Sumut. (BBC Magazine)
Jakarta -

Wakil Ketua Komisi VII DPR RI dari Fraksi Gerindra Ramson Siagian menyebut sudah bertanya terkait meteorit yang jatuh di Sumatera Utara. Ramson mengatakan Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) sudah mengetahui hal itu tapi tidak melakukan penelitian karena kondisi pandemi COVID-19 saat itu.

"Kita sudah menanyakan Lapan, artinya kenapa ada bebatuan atau meteorit dari luar angkasa itu di bumi Indonesia dan tidak ditemukan langsung dan dilakukan penelitian oleh Lapan. Mereka sudah tahu, cuma karena peneliti terlalu waspada," kata Ramson, kepada wartawan, Kamis (19/11/2020).

"Mungkin terlalu waspada jadi nggak ada yang berangkat ke sana untuk melakukan penelitian mengenai minimal komposisi secara kasar unsur yang ada di batu itu," lanjutnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ramson akan menanyakan lebih lanjut saat rapat bersama Lapan nanti. Dia juga meminta Lapan segera merespons ihwal benda-benda luar angkasa yang jatuh ke Indonesia.

"Tapi untuk selanjutnya kita juga akan ada bahas supaya kalau ada benda ruang angkasa seperti itu cepat direspons. Karena jarang kejadian seperti ini, kejatuhan dari meteor ini kan. Itu benda-benda batu kelompok dari asteroid," tuturnya.

ADVERTISEMENT

Sebelumnya, seorang warga bernama Josua Hutagalung mengaku menjual meteorit yang menimpa rumahnya seharga Rp 200 juta. Batu dari langit itu dijual Josua kepada seorang warga negara asing (WNA).

Lapan pun sudah angkat bicara terkait hal ini. Di halaman selanjutnya:

Kepala Lapan Thomas Djamaluddin mengonfirmasi bahwa benda asing yang jatuh di rumah warga Tapanuli Tengah, Sumut, adalah meteorit. Thomas mengatakan meteorit itu bukan hal yang istimewa sehingga tidak ditindaklanjuti.

"Ketika ada info benda jatuh tersebut dari teman-teman media, dari foto yang beredar, saya simpulkan benar itu meteorit. Astronom tidak bisa menjejak lintasan orbitnya setelah benda jatuh, mesti ada data pengamatan sebelum jatuh. Meteorit berbeda dengan benda jatuh sampah antariksa yang dipantau Lapan," kata Thomas kepada wartawan, Kamis (19/11).

Thomas juga menyebut meteorit bukan benda berbahaya. Ukuran meteorit yang jatuh ke rumah Josua di Kolang, Tapanuli Tengah, Sabtu (1/8) lalu, itu bukan hal yang istimewa. Meteorit itu bisa dimiliki sang penemu.

"Meteorit bukan benda berbahaya. Dari segi ukuran, meteorit di Tapanuli itu juga bukan hal yang istimewa. Jadi Lapan tidak menindaklanjuti temuan tersebut. Meteorit tersebut bisa dimiliki penemunya," terangnya.

Halaman 2 dari 2
(eva/rfs)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads