Aparat gabungan TNI-Polri Satgas Tinombala menembak mati dua anggota kelompok teroris Mujahidin Indonesia Timur (MIT). Polisi mengimbau 11 orang lain yang masuk daftar pencarian orang (DPO) menyerahkan diri.
"Harapan kita yang lain itu (sisa DPO) segara menyerahkan diri secara baik-baik untuk dilakukan proses hukum, kalau tidak apa boleh buat," kata Kapolda Sulteng Irjen Abdul Rakhman Baso kepada wartawan usai membuka pendidikan pembentukan Bintara Polri tahun 2020 di SPN Polda Sulteng, Donggala, Selasa (17/11/2020), seperti dilansir Antara.
Dia menegaskan aparat gabungan TNI-Polri Satgas Tinombala terus mengejar terduga DPO kelompok bersenjata MIT Poso. Dia kembali mengimbau 11 anak buah Ali Kalora itu menyerahkan diri.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kita tetap eksis mengejar yang sisa 11 orang itu tidak akan pernah berhenti, makanya diimbau menyerahkan diri," tegasnya.
Abdul Rakhman Baso mengatakan sebelumnya terduga DPO MIT Poso yang diburu berjumlah 13 orang. Namun saat ini tersisa 11 orang setelah dua orang berhasil ditangkap di wilayah Kabupaten Parigi Moutong, Sulteng.
Namun keduanya ditindak tegas petugas karena melakukan perlawanan dalam proses penangkapan. Kedua DPO yang tewas tersebut adalah Wawan alias Aan alias Bojes dan Aziz Arifin alias Aziz. Keduanya pernah masuk di Kota Palu, Sulteng.
"Ketika dilakukan penangkapan mereka melakukan perlawanan sehingga dilakukan tindakan tegas terukur yang menyebabkan kedua anggota MIT meninggal dunia," katanya.
Kedua buron tersebut ditembak mati saat tim dari Satgas Tinombala melakukan penggerebekan di wilayah Kecamatan Bolano, Kabupaten Parimo, pada Selasa (17/11) sekitar pukul 05.30 Wita. Perburuan kedua DPO dilakukan selama 10 hari.
Aparat gabungan TNI-Polri melakukan pengejaran terhadap dua orang DPO kelompok MIT Poso itu dari area kompleks perikanan, Kelurahan Mamboro, Kota Palu, Sulteng sejak Sabtu (7/11).
Saat ini kedua jenazah sementara proses evakuasi dari lokasi penangkapan untuk di bawah ke Rumah Sakit (RS) Bhayangkara Palu.
Sementara itu, Kabid Humas Polda Sulawesi Tengah Kombes Didik Supranoto mengatakan Wahid alias Aan alias Bojes sebelumnya dilaporkan oleh warga berada di daerah Kelurahan Mamboro, Kota Palu. Sehingga dilakukan penyisiran oleh Satgas Tinombala di daerah Mamboro pada pekan lalu.
"Satu di antara dua DPO yang tertembak sebelumnya berkeliaran di wilayah Kota Palu, khususnya di Mamboro. Kini jenazah akan dievakuasi ke RS Bhayangkara Palu," ucap Didik.
Diketahui, aparat TNI-Polri yang tergabung dalam Satgas Tinombala juga menemukan sejumlah barang bukti dari TKP penggerebekan, seperti 2 unit bom lontong, 1 unit senjata jenis revolver, amunisi peluru 20 butir, GPS, dan barang bukti lainnya.