Pemprov Sumbar Tegaskan Pembukaan MTQ Sudah Terapkan Prokes Maksimal

Pemprov Sumbar Tegaskan Pembukaan MTQ Sudah Terapkan Prokes Maksimal

Alfi Kholisdinuka - detikNews
Selasa, 17 Nov 2020 09:19 WIB
MTQ Nasional ke-28
Foto: Pemprov Sumbar
Jakarta -

Kepala Dinas Kominfo Provinsi Sumatera Barat Jasman Rizal membantah tudingan Anggota DPR RI Andre Rosiade yang menyebut pembukaan MTQ Nasional ke-28 jauh dari protokol kesehatan (Prokes). Menurutnya, hal itu tidaklah benar, Pemprov sudah maksimal menerapkan aturan tersebut.

"Saya heran juga, itu malah Andre Rosiade yang ngomong. Tapi kita lihat di lapangan sendiri, semua dijagain, protokol COVID-19 juga diterapkan. Kenapa hanya dia yang ngomong," ujarnya saat dihubungi detikcom, Selasa (17/11/2020).

Jasman pun memaklumi penafsiran berbeda-beda terkait perhelatan MTQ terbesar di Indonesia itu, terlebih digelar di masa pandemi. Namun, pihaknya menegaskan persiapan untuk menyambut gelaran itu sudah dilakukan secara penuh oleh panitia hingga hari pembukaan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Bisa jadi gini, penilaian kita kan berbeda beda ya, kalau Andre mungkin tafsirannya seperti itu. Tapi kita kan sudah berupaya semaksimal mungkin, kalau memang ada, ya kita gak sempurna juga. Kita harus jujur melihat, secara keseluruhan (acara) kan bagus," ungkapnya.

Bahkan, menurutnya banyak juga yang mengapresiasi acara tersebut kepada panitia termasuk Pemprov Sumbar, mulai pemerintah pusat hingga delegasi provinsi lain di Indonesia yang turut diundang menyaksikan perhelatan tersebut.

ADVERTISEMENT

"Kita banyak dapat apresiasi, dari Menteri Agama, dari delegasi provinsi-provinsi lain, kita kan punya grup-grup WA (WhatsApp) ya. Malah kita diapresiasi loh di puji-puji," ungkapnya.

"Jangan kita memperbesar kelemahan yang hanya setitik, sementara kesuksesan besar tidak kita apresiasi. Kita menyadari, tidak ada yang sempurna di atas dunia ini, namun kalau ada kesuksesan, tolong jugalah diapresiasi. Itu baru fair. Jangan hanya kita sibuk mencari kesalahan dan kelemahan, sementara kesuksesan besar di depan mata tidak diapresiasi sama sekali," imbuh Jasman.

Kendati demikian, ia menyadari Main Stadium, Sikabu, Padang Pariaman yang dijadikan tempat pembukaan tersebut masih belum sepenuhnya selesai. Menurutnya, masih ada beberapa tahap lagi dalam penyelesaian proses konstruksi tersebut.

"Iya memang benar, gedung (stadion) itu kan belum selesai, mungkin itu ada berapa tahapan lagi. Itu kan hanya kita pakai waktu pembukaan saja, kita ingin menunjukkan kepada orang, kita punya gedung yang bagus gitu loh, tapi belum selesai, memang belum selesai kok," ungkapnya.

"Tapi secara keseluruhan sudah bagus, kan hanya untuk pembukaan saja kita pakai, memang kita (percepat) semua agar selesai gitu. Hanya untuk acara pembukaan," tegasnya.

Sementara itu, Tokoh Ulama dan Adat Sumbar Inyiak Boy Lestari Dt. Palindih menambahkan pembukaan Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) ke-28 sudah sukses digelar di Sumbar tanpa adanya kecacatan. Ia pun menilai pembukaan tersebutnya harusnya menjadi kebanggaan Indonesia, khususnya masyarakat Sumatera Barat.

Terlebih, kata dia, perhelatan itu dihadiri oleh sejumlah tokoh penting di republik ini seperti Presiden Joko Widodo, Menteri Agama Fachrul Razi hingga Gubernur se-Indonesia. Sehingga ia mengkritik pernyataan Andre Rosiade yang menyebut pembukaan MTQ Nasional ke-28 di Sumbar berantakan dan meminta untuk segera di klarifikasi.

"Perlu kami sampaikan kepada saudara Andre Rosiade, Anggota DPR RI Dapil 1 Sumatera Barat yang mengatakan pembukaan MTQ ke-28 ini amburadul, ini statement atau sikap Andre yang sangat tidak pada tempatnya, mengatakan pembukaan MTQ ke 28 ini berantakan, di mana berantakannya di mana," ungkapnya.

"Karena itu, kami mengimbau kepada saudara Andre untuk mengklarifikasi kalimat-kalimat yang tidak masuk akal ini, saya sebagai orang Sumatera Barat tidak menerima kalimat yang seperti ini," jelasnya.

Lebih lanjut, Gubernur Sumbar Irwan Prayitno mengatakan MTQ Nasional ke-28 itu merupakan gelaran MTQ yang kedua bagi Provinsi Sumbar selaku tuan rumah, setelah terakhir dilaksanakan pada 37 tahun yang silam tepatnya pada tahun 1983.

Berkaitan dengan pandemi COVID-19, Irwan menyampaikan permohonan maaf atas kekurangnyamanan seluruh kafilah MTQN terhadap penerapan protokol kesehatan yang dilakukan secara ketat untuk meminimalisir penyebaran COVID-19.

"Kami mohon maaf membuat tidak nyaman para peserta, kami melakukan pengetatan untuk berbagai kegiatan agar kita tetap sehat," ujarnya saat pembukaan MTQ Nasional ke-28 beberapa waktu lalu melalui keterangan tertulis.

Sebagai informasi, sebelumnya Anggota Komisi VI DPR RI Andre Rosiade menyebut acara pembukaan MTQ Nasional ke-28 sangat jauh dari protokol kesehatan (Prokes) yang selama ini digembar-gemborkan.

Bahkan, kata dia, untuk undangan yang duduk di VVIP dan VIP, tidak dilakukan pengecekan suhu tubuh. Begitu juga dengan warga atau pengunjung lain yang masuk berdesak-desakan dan sangat jauh dari kata aman.

"Kami juga melihat yang menyaksikan ini berdesak-desakan dan tidak ada jaraknya. Tentunya ini akan membahayakan karena penyebaran virus COVID-19 masih tinggi di Sumbar. Kami minta panitia membenahi masalah Prokes ini, agar MTQ ke-28 ini benar-benar sukses digelar," ungkap Andre, (15/11/2020)

(mul/mpr)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads