Momen haru terjadi dalam persidangan perkara suap yang menjerat Pinangki Sirna Malasari. Suami Pinangki, Napitupulu Yogi Yusuf berurai air mata saat menceritakan biduk rumah tangganya yang tidak lagi harmonis.
Polisi berpangkat AKBP itu dihadirkan sebagai saksi dalam persidangan Pinangki, di Pengadilan Tipikor Jakarta, kemarin. Momen Yogi berlinang air mata berawal dari pertanyaan jaksa KMS Roni soal perkenalannya dengan Benny Santrawan, yang diketahui merupakan anak buahnya di Direktorat Tindak Pidana Khusus Bareskrim Polri.
Kala itu, Yogi menjawab pertanyaan jaksa soal permintaan Pinangki menukarkan mata uang asing. Setidaknya, sebanyak 3 kali Yogi meminta tolong Benny menukarkan mata uang asing.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya nggak memerintahkan. Saya minta tolong bahwa saat penukaran uang itu kan dilakukan awal-awal pandemi Corona," ujar Yogi saat bersaksi dalam persidangan di Pengadilan Tipikor Jakarta, Jalan Bungur Raya, Jakarta Pusat, Senin (16/11/2020).
"Pada saat itu di Apartemen Pakubuwono ketat semua, di-lockdown, bahkan sopir kami nggak boleh keluar. Pinangki minta tolong, 'Sayang, bisa minta tolong bantu ada anggota tukar valas.' Saya minta tolong Benny, 'Ben katanya ibu mau tukar valas,'" imbuhnya.
![]() |
Jaksa kemudian 'terangsang', dan menanyakan asal usul mata uang asing itu ke Benny. Menjawab pertanyaan itu, emosi Yogi pun meluap dengan mengungkapkan kondisi rumah tangganya.
"Apakah Saudara nggak cari tahu dari mana sumber istri saya dapat duit yang selalu dalam jumlah valas?" tanya jaksa.
"Kembali lagi ke jawaban saya pertama. Bahwa saya dari awal sudah tahu kehidupan Pinangki seperti itu. Kedua, alasan seperti yang saya sampaikan tadi mohon maaf kembali lagi persoalan rumah tangga saya. Saya karena masih ada tanggung jawab sebagai suami, ini istri saya minta tolong ada anak saya di situ. Ya saya bantu," ucap Yogi.
"Boro-boro saya mau nanya itu. Kalau saya tanya 'ngapain kamu nyuruh', ya ribut lagi. Ada pada satu tahapan pak penuntut umum, mungkin secara manusiawi akan dirasakan mungkin, kalau ribut rumah tangga sama istri itu lebih ramai daripada sama musuh," imbuh Yogi dengan nada agak sedikit tinggi.
Puncaknya, Yogi menceritakan soal kondisi rumah tangga dengan berurai air mata. Baca di halaman selanjutnya.
Yogi mengaku rumah tangganya saat itu berada di ujung tanduk. Dia pun mengungkapkan itu sambil berlinang air mata dan suaranya bergetar.
"Pada satu tahapan saya mau nanya aja males. Saya untuk bicara sama dia aja saya menghindar...," ujar Yogi sambil menangis.
"Saya punya tanggung jawab seperti suami saya mau balik ke rumah lagi. Pada saat penyidik mengatakan, 'Masa kamu suami nggak tahu,' kalau Bapak tahu perasaan saya pada saat itu, boro-boro saya mau nanya, Pak. Jadi tolong dipahamilah saya juga kadang-kadang saya juga ya saya harus gini," tambahnya.
Tentunya, tidak ada orang yang ingin mengungkapkan aibnya di depan publik, begitu pun Yogi. Dia hanya tidak ingin dicap sebagai orang yang menutupi kelakuan istrinya.
"Kalau nggak saya cerita rumah tangga saya, ya saya dianggapnya suami pura-pura nggak tahu, polisi, penyidik masa nggak tahu, nggak curiga. Nggak bisa saya bawa kemampuan penyidikan saya ke rumah pak. Nggak bisa, saya hanya manusia biasa juga yang nggak mungkin saya nyelidikin istri saya ke mana, itu kendala saya diperiksa, 'Bapak ini banyak nggak tahunya', yaitu saya tidak tahu," tutur Yogi sambil menangis.
Hakim pun tergerak untuk menenangkan Yogi. Hakim menegaskan ke jaksa bahwa Yogi tidak mengetahui terkait penukaran valas.
"Mohon maaf saksi, karena kendala polisi sama jaksa saking mulianya tugas masing-masing ya yang terjadi justru di luar pikiran ya. Mudah-mudahan selanjutnya akan tenteram ya," kata jaksa Roni.
"Mohon maaf, Pak," balas Yogi.
Momen haru Pinangki-Yogi pun berlanjut usai sidang. Simak di halaman selanjutnya.
Pinangku Cium Tangan Yogi Usai Sidang
Dengan kondisi tangan diborgol, Pinangki menghampiri Yogi yang berada di luar ruang sidang. Seakan meminta maaf, Pinangki pun mencium tangan dan memeluk sang suami.
Yogi, yang memakai baju senada dengan Pinangki, menyambut Pinangki dengan tangan terbuka. Yogi juga langsung mencium kening istrinya. Terlihat ada sedikit pembicaraan di antara mereka berdua tapi tidak terdengar jelas.
"Iya udah, nggak usah dipikirin," ujar Yogi ke Pinangki sambil mengelus punggung Pinangki sebelum berpisah.
![]() |
Pertemuan mereka sangat singkat. Setelah mereka berpelukan, Pinangki diarahkan ke jalan menuju mobil tahanan dan kembali ke rutan.
Yogi saat hendak berpisah kemudian melambaikan tangan ke arah sang istri. Namun, Pinangki terus berjalan.