Gubernur Sumatera Utara (Gubsu) Edy Rahmayadi mengatakan belum mengizinkan bioskop yang ada di Sumut untuk buka. Edy mengatakan sudah menyampaikan hal ini kepada seluruh Bupati dan Wali Kota yang ada di Sumut.
"Saya menganjurkan ke Bupati/Wali Kota ya, itu wewenangnya ada di Bupati dan Wali Kota. Saya masih tetap menekankan jangan dulu," ucap Edy di rumah dinasnya, Senin (16/11/2020).
Edy mengatakan bioskop di Sumut belum dibuka karena pandemi virus Corona belum berlalu. Dia mengatakan persoalan penanganan virus ini masih tetap harus dijaga.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain bioskop, sekolah di Sumut juga belum buka. Untuk persoalan sekolah ini, kata Edy, masih akan dibahas bersama tokoh-tokoh yang ada di Sumut.
"Pendidikan yang kita ajak nanti para tokoh-tokoh anak-anak, doktor, ada psikologi, ada tokoh adat, tokoh agama. Kalau nafsunya orang-orang ini kan, 'udah lah sekolahkan aja, Pak, malas kali aku ngurus anak di rumah ini', kan gitu. Tapi anak ini perlu dijaga kesehatannya. Ilmu satu tahun bisa kita kejar," ucapnya.
Edy kemudian menjelaskan dampak finansial yang terjadi karena banyaknya pasien yang terpapar virus Corona di Sumut. Dia mengatakan Pemprov Sumut mengeluarkan Rp 5 juta untuk merawat satu orang yang terpapar virus Corona.
"Satu orang itu sampai Rp 5 juta Pemprov ini merawat orang yang kena positif. Lebih kurang 14 hari di rumah sakit. Makannya, apanya, semuanya sampai Rp 5 juta. Bayangin sekarang sudah 14 ribu yang dirawat, kali kan itu Rp 5 juta. Ini dari segi finansial, belum lagi yang meninggal, kan susah. Untuk itu satu satunya jalan disiplin tentang protokol kesehatan," jelas Edy.
Daerah mana saja yang sudah perbolehkan bioskop dibuka?
Di luar Sumut, sejumlah wilayah di Indonesia sudah mulai membuka kembali bioskop. Di Jakarta, bioskop kembali dibuka pada 21 Oktober 2020.
"XXI, Cinepolis dan CGV sudah keluar SK-nya. Ya, infonya Minggu ini dibuka," ucap Kepala Bidang Industri Pariwisata, Dinas Ekonomi Kreatif dan Pariwisata (Parekraf), DKI Jakarta, Bambang Ismadi, saat dihubungi, Rabu (21/10).
Bioskop boleh dibuka dengan kapasitas maksimal 25%. Hingga kemudian kapasitas maksimal bioskop bisa sampai 50% sejak perpanjangan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) transisi yang terbaru namun ada syaratnya.
"Tidak serta-merta langsung naik 50 persen. Jadi, bioskop yang sudah buka sebelumnya dengan kapasitas 25 persen, mereka harus mengajukan dulu ke Pemprov untuk peningkatan kapasitas menjadi 50 persen," ucap Plt Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Parekraf) DKI Jakarta Gumilar Ekalaya saat dihubungi, Rabu (4/11).
Setelah pengelola mengajukan, tim dari Pemprov DKI Jakarta akan menilai. "Kemudian tim Pemprov DKI melakukan evaluasi terhadap bioskop tersebut, apakah dapat ditingkatkan atau tidak," sebut Gumilar.
Selain itu, bioskop di Purwokerto yang sudah mulai dibuka pekan lalu. Syaratnya, bioskop yang dibuka memenuhi protokol kesehatan, seperti pengaturan jarak antar penonton dan sterilisasi sebelum pemutaran film. Selain itu penonton juga tidak diperbolehkan makan selama pemutaran film karena dipastikan akan melepas masker yang digunakan saat makan.
"Kemungkinan minggu ini bisa dibuka untuk (bioskop) CGV, karena sudah memenuhi persyaratan," kata Sekretaris Dinas Pemuda Olahraga Kebudayaan dan Pariwisata (Dinporabudpar) Kabupaten Banyumas, Suwondo Geni, kepada wartawan di Pendapa Sipanji Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Senin (2/11).