Wanti-wanti Panglima TNI soal Provokasi dan Habib Rizieq yang Teriak 'Kurang Ajar'

Round-Up

Wanti-wanti Panglima TNI soal Provokasi dan Habib Rizieq yang Teriak 'Kurang Ajar'

Tim detikcom - detikNews
Senin, 16 Nov 2020 10:04 WIB
Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto.
Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto (Dok. Istimewa)

Rizieq bicara 'kurang ajar'

Sejurus kemudian, Rizieq berkomentar soal adanya prajurit TNI yang kena sanksi gara-gara menyambut kepulangannya. Dia membandingkan perlakuan aparat negara terhadap TNI itu dengan perlakuan terhadap pengusaha Dato Sri Tahir.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ada prajurit TNI. Takbir. Waktu saya pulang, (dia) buat rekaman menyambut saya datang. Betul, bagus? Eh, ditangkap, diborgol, dipenjara," ucap Rizieq dalam acara Maulid Nabi Muhammad SAW di Petamburan, Jakarta Pusat, disiarkan lewat kanal YouTube Front TV, Sabtu (14/11) malam menjelang pergantian hari.

Rizieq memang tidak menyebut spesifik kasus yang mana yang dia rujuk. Namun dia telah menyebut bahwa sikap TNI terhadap prajurit pendukungnya tidaklah baik.

ADVERTISEMENT

"Saudara. Kenapa ada prajurit TNI sekadar ucapkan selamat datang, kok harus ditahan. Kurang ajar," ucap Rizieq.

Habib Rizieq Santap Nasi Mandi dan Jus KurmaHabib Rizieq (detikcom/Twitter Tommy Soeharto)

Wanti-wanti Panglima TNI

Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto mewanti-wanti semua pihak agar menjaga persatuan dan kesatuan. Dia merasa saat ini ada yang memprovokasi dengan menggunakan isu identitas.

"Saya ingin menyampaikan kembali, pentingnya persatuan dan kesatuan dalam menjaga stabilitas nasional," ujar Hadi pada Sabtu (14/11) lewat keterangan tertulis yang diterima detikcom dari pihak TNI pada Minggu (15/11) pukul 00.17 WIB dini hari.

"Untuk itu, jangan kita biarkan persatuan dan kesatuan bangsa itu hilang, atau dikaburkan oleh provokasi dan ambisi yang dibungkus dengan berbagai identitas," sambungnya.

Hadi menuturkan, prajurit TNI merupakan alat utama pertahanan negara. Dimana prajurit TNI bertugas melindungi bangsa. Oleh sebab itu, dia menuturkan tidak boleh ada musuh yang dibiarkan. Terlebih musuh tersebut dianggap berupaya melakukan ancaman terhadap bangsa Indonesia.

"Tidak satu pun, tidak satu pun musuh yang dibiarkan, apalagi melakukan upaya-upaya berupa ancaman dan gangguan, terhadap cita-cita luhur bangsa dan negara Indonesia," pungkas Hadi.


(dnu/fjp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads