Anak dari pasien Corona di Depok, Jawa Barat yang akses ke rumahnya diblokade merasa kecewa atas perlakuan warga setempat terhadap orang tuanya. Ditutupnya akses jalan ke rumahnya membuat keluarga merasa dikucilkan seakan keluarganya pembawa virus.
"Ini yang diisolasi ayah saya dan ibu saya, yang beredar seolah-olah sekeluarga kami yang diisolasi. Tiba-tiba tanpa konfirmasi dilakukan blokade di sekitar rumah," kata I selaku anak pasangan pasien Corona di Kelurahan Pancoranmas, Depok, Jumat (13/11/2020).
I mengatakan orang tuanya berinisial Sa (66) dan Su (65) dinyatakan positif Corona sejak 30 Oktober 2020. Namun pada Rabu (11/11) I mendapat kabar dari Puskesmas setempat melalui pesan WhatsApp bahwa orang tuanya telah dinyatakan sehat dan selesai pemantauan terkait Corona.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Yang kami tanyakan kenapa pada saat kami sudah menginformasikan ada yang positif di sini tidak melakukan blokade dari awal kalau memang mereka berniat untuk melindungi anak-anak, kenapa baru setelah 15 hari isolasi. Padahal itu tinggal menunggu surat ini (surat pernyataan sehat dari puskesmas)," katanya.
I mengatakan bahwa Sa dan Su menjadi pasien Corona tak bergejala. Oleh karena itu, Sa dan Su menjalani isolasi mandiri di rumah.
Simak selengkapnya >>>
Lebih jauh, I mempertanyakan tujuan warga setempat tiba-tiba memblokade akses jalan ke rumahnya. Dia menilai ada kesalahpahaman karena warga tak mengetahui kondisi sebenarnya pada saat itu.
"Kenapa harus ada blokade dan tidak ada komunikasi kepada saya. Seolah-olah kami ini pembawa virus," katanya.
"Mereka nggak tahu kondisi kami dan nggak nanya terus langsung menyimpulkan seolah-olah kami semua ini sedang dalam kondisi isolasi," sambungnya.
Seperti diketahui, akses jalan ke rumah pasien Corona di Pancoranmas, Depok, diblokade warga. Terlihat pada foto yang beredar, jalan gang dengan lebar sekitar 2 meter diblokade.
Terlihat tumpukan seng hingga meja menghalangi jalan sepenuhnya hingga tidak bisa dilintasi oleh pejalan kaki. Selain itu, akses jalan lainnya dihalangi dengan meja bertumpuk.
Berdasarkan caption media sosial itu, kejadian blokade tersebut sudah berlangsung selama 2 minggu. Keluarga itu disebut diblokade warga lantaran terkonfirmasi positif Corona dengan status orang tanpa gejala (OTG). Saat ini, akses jalan ke rumah mereka sudah dibuka kembali.