Warga di Pancoranmas, Depok sempat menutup akses jalan ke rumah pasien Corona yang melakukan isolasi mandiri. Saat ini, akses jalan yang sempat ditutup sudah dibuka kembali.
Adapun pasien Corona yang melakukan isolasi mandiri adalah pasangan suami-istri, Sa (66) dan Su (65). Perempuan inisial I, anak dari pasangan suami-istri itu, menjelaskan awal mula orang tuanya terkonfirmasi positif Corona.
"Karena ketahuan (reaktif) dari hasil rapid test saat mau vaksin haji, itu dilakukan di tanggal 24 Oktober saya dihubungi puskesmas. Semenjak itu saya minta mereka isolasi, lalu di-swab tanggal 27 Oktober dan keluar hasilnya (positif) tanggal 30 Oktober," kata I kepada wartawan di rumahnya, Kelurahan Pancoranmas, Pancoranmas, Depok, Jawa Barat, Jumat (13/11/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saat diketahui hasil tes swab orang tuanya positif, dia langsung menginformasikannya ke RT setempat. Seusai orang tuanya dinyatakan positif, dirinya, suami, anak, dan pembantunya juga langsung menjalani swab.
"itu pun kami langsung menginformasikan kepada pengurus setempat," katanya.
Menurut I, hasil swab dirinya, suami, dan anaknya telah dinyatakan negatif Corona. Namun, pembantunya dinyatakan positif Corona.
"Karena saya negatif, suami saya negatif, anak saya negatif, tapi mbak (pembantu) positif," katanya.
Sejak dinyatakan reaktif dari hasil rapid test hingga swab positif, orang tua I telah menjalani isolasi mandiri di rumah. Pada Rabu (11/11) pagi, I menerima pesan WhatsApp dari pihak kelurahan setempat yang menyatakan bahwa orang tuanya telah sehat dan selesai pemantauan. Namun surat tersebut belum diterimanya secara langsung.
Simak selengkapnya >>>
Surat itu baru diterima I pada pagi tadi. Pada Rabu (11/11) siang, Su keluar rumah untuk pertama kalinya usai menjalani isolasi sekadar membeli rokok. Warga yang tak tahu bahwa Sa telah dinyatakan sehat oleh pihak puskesmas setempat.
Meskipun tetap memakai masker dan menjaga jarak, warga khawatir Sa dapat menyebarkan virus. Jadi warga menutup akses jalan ke rumah keluarga Sa.
Tetapi kemudian, tiba-tiba tersiar kabar bahwa seluruh keluarganya diisolasi. Tanpa konfirmasi terlebih dahulu, warga menutup akses jalan ke rumahnya sejak Rabu (11/11).
"Iya jadi pas hari ke-15... ini yang diisolasi ayah saya dan ibu saya, yang beredar seolah-olah sekeluarga kami yang diisolasi. Tiba-tiba tanpa konfirmasi dilakukan blokade di sekitar rumah, dibilangnya karena supaya anak-anak tidak tertular," tuturnya.
"Yang kami tanyakan kenapa pada saat kami sudah menginformasikan ada yang positif di sini tidak melakukan blokade? Kalau memang mereka berniat untuk melindungi anak-anak, kenapa baru setelah 15 hari isolasi? Padahal itu tinggal menunggu surat ini (surat pernyataan sehat dari puskesmas)," sambungnya.
I menyayangkan tindakan warga tersebut. Ia kemudian meluapkan curahan hatinya itu di media sosial hingga akhirnya viral, pada Rabu (11/11). Namun pada Kamis (12/11) akses jalan ke rumahnya itu sudah dibuka kembali.
Seperti diketahui, akses jalan ke rumah pasien Corona di Pancoranmas, Depok, diblokade warga. Terlihat pada foto yang beredar, jalan gang dengan lebar sekitar 2 meter diblokade.
Terlihat tumpukan seng hingga meja menghalangi jalan sepenuhnya hingga tidak bisa dilintasi oleh pejalan kaki. Selain itu, akses jalan lainnya dihalangi dengan meja bertumpuk.
Berdasarkan caption media sosial itu, kejadian blokade tersebut sudah berlangsung selama 2 minggu. Keluarga itu disebut diblokade warga lantaran terkonfirmasi positif Corona dengan status orang tanpa gejala (OTG).