Calon Gubernur Sumatera Barat Nasrul Abit mengatakan membangun Bukittinggi merupakan hal yang tidak terlalu sulit. Menurutnya, cukup dengan mengembangkan pariwisata, menata pasar, dan mendorong pertumbuhan produksi tekstil, perekonomian di Bukittinggi akan tumbuh dengan sendirinya.
"Bukittinggi ini kota pariwisata dan pusat tekstil sehingga pasar-pasar selalu ramai. Sektor ini harus didorong agar Bukittinggi maju," ujarnya dalam keterangan tertulis, Selasa (10/11/2020).
Hal tersebut ia sampaikan saat bersilaturahmi dengan milenial Bukittinggi di CK Center Kampung Cino Bukittinggi, Senin (9/11).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam kunjungannya ke beberapa pasar, Nasrul menyampaikan pusat keramaian di Bukittinggi perlu ditata. Ia menilai hal terpenting ialah memastikan agar pasar tidak becek dan pedagang tertata dengan baik.
Nasrul berpendapat daerah pariwisata seperti Bukittinggi pada dasarnya dapat berkembang dan bangkit lebih cepat pada masa pandemi. Oleh karena itu, ia menyampaikan perlunya sinkronisasi antara Pemerintah Provinsi Sumbar dan Pemerintah Kota Bukittinggi dalam pengembangan Bukittinggi.
"Ini soal kewenangan. Selama ini pemerintah provinsi tidak bisa masuk pada banyak bidang ke pemerintah kabupaten/kota. Kewenangan pemerintah provinsi hanya SMA, SMK, dan SLB; kelautan dan perikanan; kehutanan dan pertambangan. Bidang lainnya ada di bawah kewenangan pemerintah kabupaten dan kota. Ke depan saya akan kerja sama dengan bupati dan wali kota agar pemerintah provinsi bisa masuk untuk membantu," ungkapnya.
Lebih lanjut Nasrul mengatakan kelebihan Bukittinggi daripada daerah lain adalah banyaknya objek wisata dan industri tekstil yang berkembang pesat.
"Sekarang orang dari Padang saja ambil barang ke Bukittinggi. Sektor ini perlu didorong, seperti memberikan bantuan untuk UMKM, stimulan untuk koperasi, dan kepastian pinjaman modal," paparnya.
Ia menambahkan jika diamanahi menjadi gubernur, ia akan melibatkan milenial dalam berbagai bidang antara lain pengembangan pariwisata, UMKM, dan ekonomi kreatif.
"Milenial bisa ambil bagian, apakah itu jadi pemandu wisata, penjual online produk UMKM, termasuk memperbaiki kemasan produk sehingga bernilai jual tinggi," ujarnya.
Di samping mengembangkan pariwisata Sumbar, pasangan Nasrul Abit-Indra Catri juga ingin melestarikan adat dan budaya di Sumbar. Seperti halnya tradisi bakaua adat di Nagari Lubuak Tarok, Kecamatan Lubuak Tarok, Sijunjung.
Sebagaimana diketahui, bakaua adat merupakan tradisi turun temurun sebagai ucapan syukur setelah panen hasil pertanian di suatu daerah.
"Alhamdulillah tradisi bakaua masih dipertahankan masyarakat Lubuak Tarok hingga kini. Tradisi seperti ini harus dilestarikan," ujar Wakil Gubernur Sumbar Indra Catri.
Hal tersebut ia sampaikan saat memenuhi undangan pemangku adat Nagari Lubuak Tarok pada acara bakaua di Sijunjung, Senin (9/11).
Indra menyampaikan bakaua adat merupakan perwujudan antara adat dan syarak karena di dalamnya terdapat beberapa kegiatan, seperti tahlilan, tarian khas Lubuak Tarok, dan kaul.
"Ganggam arek adat jo syarak, ka langik tuah malambuang," ujarnya.
Dalam kesempatan tersebut, Indra berpesan agar kegiatan adat seperti ini dilestarikan oleh generasi penerus bangsa. Ia berpendapat melalui acara adat itu nilai-nilai moral di tengah masyarakat akan terus hidup.
"Ke depan akan kita kemas lebih baik karena kegiatan seperti ini juga harus mendapat perhatian," ucapnya.
Sementara itu, Pucuk Adat Nagari Lubuak Tarok, Firman Bagindo Tan Ameh, mengatakan hadirnya Indra dalam kegiatan itu merupakan momentum yang baik untuk sekaligus bersilaturahmi.
"Saya menumpangkan harapan besar kepada Indra Catri. Jika terpilih pada Pilgub Sumbar kali ini, semoga persoalan adat dan budaya lebih diperhatikan oleh pemerintah," paparnya.
Firman menyampaikan secara hukum negara sudah mengatur perihal kerajaan, keraton, dan lembaga adat lainnya. Namun dalam perwujudannya, perhatian terhadap kelestarian adat budaya masih kurang.
"Hukum ada juga sangat lemah. Kami harap ini menjadi tanggung jawab kita bersama ke depan," pungkasnya
(prf/ega)