Ketua MPR Ajak Masyarakat Terapkan Nilai Kepahlawanan

Ketua MPR Ajak Masyarakat Terapkan Nilai Kepahlawanan

Inkana Putri - detikNews
Selasa, 10 Nov 2020 20:23 WIB
Ketua MPR RI Bambang Soesatyo
Foto: dok. MPR RI
Jakarta -

Menyambut Hari Pahlawan, Ketua MPR Bambang Soesatyo mengajak seluruh rakyat Indonesia untuk mengingat, mengapresiasi dan mensyukuri jasa-jasa para pahlawan bangsa. Hal ini mengingat para pahlawan telah gigih, ikhlas, serta berkorban harta dan jiwa bagi bangsa Indonesia.

"Implementasi rasa syukur terbaik yang bisa dilakukan rakyat Indonesia adalah, menjaga apa yang telah diwariskan para pahlawan, lalu jadikan pahlawan sebagai teladan kemudian mengabdikan segala potensi yang ada pada diri masing-masing untuk membangun serta memajukan negara Indonesia," ujar Bamsoet dalam keterangannya, Selasa (10/11/2020).

Hal tersebut disampaikan saat Launching dan Peluncuran Riset Perdana Brain Society Center (BS Center), di The Courtyard Garden Lounge, Kuningan, Jakarta.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bamsoet mengungkapkan nilai kepahlawanan bisa dilakukan dalam berbagai bentuk, namun harus berpedoman pada tiga hal yakni perjuangan, pengabdian, dan pengorbanan. Menurutnya, nilai-nilai kepahlawanan sangat penting bagi bangsa Indonesia sehingga perlu diupayakan untuk selalu hadir di tengah masyarakat, bahkan di lingkungan keluarga, sekolah dan lingkungan masyarakat.

"Orang tua bisa menjadi pahlawan buat anak-anaknya, guru menjadi pahlawan buat murid-muridnya, paramedis adalah pahlawan buat para pasiennya," tambahnya.

ADVERTISEMENT

Dalam kesempatan itu, Bamsoet juga mengapresiasi elemen masyarakat yang telah menunjukkan nilai kepahlawanan di tengah pandemi dengan membantu sesuai kemampuannya. Seperti halnya lembaga kajian intelektual independen BS Center yang telah mengkaji 'Vaksin COVID-19 dan Arah Pemulihan Ekonomi Indonesia'.

Adapun dari hasil kajian BS Center dihasilkan beberapa kesimpulan. Pertama, penanganan kesehatan sebelum adanya vaksin tetap perlu dilakukan secara lebih optimal, termasuk tes dan tracing serta mewajibkan masyarakat disiplin protokol kesehatan.

"Kedua, penemuan vaksin perlu dilakukan secara hati-hati dan tidak tergesa-gesa. Tentunya, dengan memperhatikan standar-standar uji klinis yang menjadi syarat aman produksi dan distribusi vaksin," imbuhnya.

Dalam hal ini, BS Center mengemukakan rekomendasi yakni dari perspektif kesehatan, sebelum melakukan vaksinasi massal di Indonesia, disarankan untuk mempelajari tingkat imunitas atau kekebalan populasi terhadap SARS-CoV-2.

Dengan mempelajari imunitas dan kekebalan populasi, Pemerintah akan lebih mudah mengidentifikasi masyarakat yang sudah terlindung dari virus dan masyarakat yang memerlukan vaksin. Sehingga, prioritas pemberian vaksin pun bisa dilakukan lebih tepat karena jumlahnya yang masih terbatas. Adapun hal ini tentunya dilakukan setelah vaksin lolos uji klinis fase 3.

"Saya mengajak seluruh rakyat, dengan segenap kemampuan, mari kita implementasikan nilai kepahlawanan bangsa seperti saling tolong menolong sesama, bergotong royong. Jadilah pahlawan bagi orang-orang disekeliling kita, hingga pada akhirnya bersama-sama semua keluar dari kondisi berat ini," pungkasnya.

Sebagai informasi, Hadir dalam acara yang mengikuti protokol kesehatan ketat itu antara lain, anggota MPR Fraksi PKS Habib Aboe Bakar Alhabsyi, anggota MPR fraksi NasDem Ahmad Sahroni, Rektor Universitas Indonesia Prof. Ari Kuncoro, Ketum BS Center Ahmadi Nur Supit, Ketua Dewan Pakar BS Center Prof. Didin S Damanhuri juga para peserta yang hadir secara fisik dan virtual.

(prf/ega)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads