Ditangkap Polisi, Tersangka Pengedar 20 Kg Sabu Timses Anak Bupati Pelalawan

Ditangkap Polisi, Tersangka Pengedar 20 Kg Sabu Timses Anak Bupati Pelalawan

Chaidir Anwar Tanjung - detikNews
Selasa, 10 Nov 2020 15:58 WIB
Konferensi Pers pengungkapan kasus narkoba oleh Polda Riau (Chaidir-detikcom)
Konferensi Pers pengungkapan kasus narkoba oleh Polda Riau. (Chaidir/detikcom)
Pekanbaru -

Polisi menangkap dua orang dan menembak mati seorang pengedar narkoba di Riau. Salah satu tersangka yang ditangkap, Simon Siahaan, disebut sebagai tim sukses calon Bupati Pelalawan, Adi Sukemi.

Adi Sukemi disebut sebagai anak Bupati Pelalawan, M Harris. Dia maju sebagai calon bupati diusung Golkar bersama calon Wakil Bupati, Muhammad Rais.

"Iya benar, tersangka jaringan narkoba atas nama Simon Siahaan adalah tim sukses dari nomor pasangan 04. Iya anaknya Pak Bupati Pelalawan," kata Kapolda Riau Irjen Agung Setya Imam Effendi saat dimintai konfirmasi, Selasa (10/11/2020).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Agung mengatakan Simon Siahaan merupakan bagian dari tim survei. Menurutnya, Simon tidak berkomunikasi dengan Adi Sukemi secara langsung.

"Hasil pemeriksaan, menjadi tim sukses ini tersangka Simon Siahaan komunikasinya sama bapaknya (M Harris). Jadi komunikasinya sama Pak Harris, tidak sama Adi Sukemi-nya langsung," kata Agung.

ADVERTISEMENT

Tim Harimau Kampar Polda Riau sebelumnya menangkap tiga orang kasus narkoba. Ada 20 kg sabu yang diamankan dalam penangkapan ini.

"Mereka kita tangkap pukul 02.00 dini hari di Kecamatan Bukit Batu, Kabupaten Bengkalis, Riau. Barang bukti yang diamankan 20 kg sabu," kata Kapolda Riau Irjen Agung Setya Imam Effendi kepada wartawan, Senin (9/11).

Ketiga orang tersebut ialah Syamsul Bahri, Simon Siahaan, dan Hendra. Polisi menembak mati Hendra yang berusaha menabrak polisi.

"Hendra posisinya sopir mobil. Saat dihadang tim Harimau Kampar Polda Riau, mereka berusaha kabur. Mobil yang mereka gunakan menabrakkan ke mobil tim," kata Agung.

Selain tiga orang tersebut, Agung mengatakan ada seorang lagi bernama Saharudin Effendi yang merupakan narapidana di Lapas Pekanbaru. Saharudin diduga merupakan pengendali jaringan narkoba tersebut.

"Saharudin ini meninggal dunia di Lapas Pekanbaru karena muntah darah dari sakit yang dideritanya. Ini laporan dari Kalapas Pekanbaru. Dia meninggal pukul 23.00 WIB tadi malam," kata Agung.

Halaman 2 dari 2
(cha/haf)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads