Wagub Klaim Kapasitas Tes Corona di DKI Lebih dari 45%, Tertinggi Nasional

Wagub Klaim Kapasitas Tes Corona di DKI Lebih dari 45%, Tertinggi Nasional

Muhammad Ilman Nafian - detikNews
Senin, 09 Nov 2020 13:20 WIB
Wagub DKI Ahmad Riza Patria (Wilda-detik)
Wagub DKI Ahmad Riza Patria (Wilda/detikcom)
Jakarta -

Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengklaim kapasitas tes Corona di Ibu Kota tertinggi secara nasional, yaitu lebih dari 45 persen. Selain itu, Riza menyebut kasus positif di Jakarta mengalami penurunan.

"Pertama, angka memang menurun terus. Kalau tes sejauh yang saya tahu terus ada dilakukan peningkatan. Jadi tidak menurun. Memang kami berencana untuk sampai 9 ribu sampai 10 ribu, ini belum sampai. Tapi angka kami terus meningkat dulu sejak 5 ribu, 6 ribu, 7 ribu, 8 ribu," ujar Riza di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Senin (9/11/2020).

"Jadi rata-rata seperti itu sudah lebih baik, rata-rata sudah di atas 5-6 kali dari standar WHO, dan testing kami sudah mencapai lebih dari 45 persen dari testing nasional. Jadi DKI Jakarta ini provinsi yang paling banyak mendominasi testing," sambungnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Riza mengatakan saat ini sebanyak 58 laboratorium ada di Jakarta untuk melakukan tes virus Corona. Menurutnya, kapasitas tes laboratorium tersebut mencapai 16.711 sehari.

"Ini akan terus kami upayakan jumlah lab juga kami tambah sudah 58 lab yang ada di Jakarta, kapasitasnya bahkan sudah 16.711 sampel per hari yang bisa. Jadi mudah-mudahan dengan berbagai upaya ada peningkatan ruang ICU, tempat tidur, RS rujukan juga nambah, lab, tenaga kesehatan, berbagai fasilitas, termasuk obat-obatan, masker, APD, vitamin terus kita tingkatkan," ucapnya.

ADVERTISEMENT

Sebelumnya diberitakan, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, berdasarkan data 14 hari terakhir, Pemprov DKI Jakarta menyebut terjadi penurunan kasus aktif COVID-19 sebesar 55,5 persen dari 12.481 pada 24 Oktober 2020 menjadi 8.026 pada 7 November 2020. Kasus terkonfirmasi positif juga mengalami pelambatan dalam 14 hari terakhir.

Pelambatan itu terlihat pada persentase kenaikan kasus pada 7 November 2020, yang terjadi akumulasi kasus sebanyak 111.201 atau naik sebesar 9,8 persen dibanding dua pekan sebelumnya pada 24 Oktober 2020 sebanyak 100.220.

Menurut Anies, angka tersebut mengalami penurunan dibanding data sebelumnya, yakni pada 10 Oktober 2020, terdapat 58.617 kasus atau naik menjadi 100.220 pada 24 Oktober 2020 atau 14,57 persen.

"Dari data tersebut, terlihat bahwa peningkatan akumulasi kasus konfirmasi positif di DKI Jakarta setiap dua pekan menunjukkan tren penurunan yaitu 18,03% pada 26 September-10 Oktober, 14,57% pada 10-24 Oktober, dan 9,87% pada 24 Oktober-7 November 2020. Artinya, penularan masih ada di Jakarta namun melambat setiap dua pekan terakhir selama PSBB transisi ini. Kami mengapresiasi masyarakat yang terus melaksanakan protokol kesehatan dengan 3M secara disiplin," kata Anies.

Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) itu mengatakan terjadi penurunan keterpakaian jumlah tempat tidur di rumah sakit rujukan COVID-19 di DKI. Anies mengatakan untuk tingkat keterisian tempat tidur di ruang ICU per 7 November 2020 sebesar 60 persen, dan tempat tidur isolasi sebesar 56 persen.

"Berdasarkan data tersebut, tingkat keterisian tempat tidur RS untuk perawatan pasien kasus terkait COVID-19 di DKI Jakarta sudah mencapai batas ideal," imbuh Anies.

Halaman 2 dari 2
(man/lir)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads