Saat 3 Eks Birokrat di Paslon Pilwalkot Makassar Saling Sindir Soal Pendidikan

Saat 3 Eks Birokrat di Paslon Pilwalkot Makassar Saling Sindir Soal Pendidikan

Hermawan Mappiwali - detikNews
Sabtu, 07 Nov 2020 23:50 WIB
Debat Pilwalkot Makassar 2020 (dok. Istemwa)
Foto: Debat Pilwalkot Makassar 2020 (dok. Istemwa)
Jakarta -

3 Orang eks birokrat Pemkot Makassar yakni Cawalkot nomor urut 1 Ramdhan (Danny) Pomanto, Cawalkot nomor urut 3 Syamsu Rizal (Deng Ical), dan Calon Wakil Wali Kota nomor urut 2 Rahman Bando sempat saling sindir soal program pendidikan di Pemkot Makassar di Debat Pilwalkot Makassar 2020.

Diketahui, Danny merupakan eks Wali Kota Makassar dan Syamsu Rizal atau Deng Ical adalah wakilnya. Sementara Rahman Bando sebelumnya menjabat sebagai Kepala Dinas (Kadis) Pendidikan Kota Makassar.

Saling sindir ketiganya berawal saat Danny menyinggung eks wakilnya, Deng Ical karena mempunyai visi menjadikan warga Makassar sebagai manusia yang unggul. Namun Danny melihat Daeng Ical saat ini belum memiliki perencanaan yang matang karena tidak ada program konkrit yang ditawarkan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ada pepatah mengatakan gagal merencanakan sama dengan merencanakan kegagalan. Paslon 3 merencanakan dalam misinya tentang SDM unggul tetapi tidak terlihat dalam program-program strategis," tutur Danny saat debat.

Selanjutnya dia mengatakan pentingnya perencanaan pendidikan yang matang, bukan hanya sekadar jargon atau bukan sekedar narasi-narasi tertentu.

ADVERTISEMENT

"Saya tidak melihat dari teman-teman dari Paslon 3 rincian daripada misi tentang SDM unggul sehingga kami perlu mempertanyakan kepada rekan-rekan dari Paslon ini," katanya.

Sindiran ke Deng Ical terkait program pendidikan kemudian datang juga dari pasangan Rahman, yakni Cawalkot nomor urut 2 Munafri Arifuddin (Appi). Simak sindiran Appi selanjutnya.

Saat kesempatan berlanjut ke Paslon 2, Munafri Arifuddin alias Appi seakan tak mau ketinggalan untuk menyinggung Deng Ical. Dia menyebut visi soal SDM unggul saat ini harusnya sudah masuk ke dalam tahap implementasi lanjutan karena Deng Ical pernah menjabat sebagai Wakil Wali Kota Makassar.

"Minta maaf sekali lagi, pasangan nomor 3 pernah ada di dalam tata pemerintahan pada saat itu, kenapa tidak melakukan hal-hal itu pada saat anda berada di dalamnya," kata Appi.

"Seharusnya ini kita implementasi dan insyaAllah kalau kami ada di dalam pemerintahan itu 20 persen harga mati untuk anggaran pendidikan," imbuhnya.

Tak mau menjadi bulan-bulanan sindiran, Deng Ical pun menyebut, Rahman Bando selaku Wakil Appi juga pernah berada di dalam pemerintahan.

"Yang pasti pasangan nomor urut 2, tanyaki di samping ta (Rahman Bando)," jawab Deng Ical.

Tak tinggal diam dengan sindiran Danny dan Appi, Deng Ical langsung menjabarkan program unggulannya. Simak selanjutnya.

Sementara untuk Danny, Deng Ical memilih menjabarkan kembali program-programnya untuk mewujudkan SDM Kota Makassar yang unggul. Deng Ical menawarkan upaya agar program pendidikan terintegrasi dengan program di sektor lainnya agar tercipta suatu kawasan mandiri.

"Satu kawasan itu mampu memenuhi 20 menit pelayanan publik semuanya, pendidikan, kesehatan, ekonomi, semua kebutuhan masyarakat. Pendidikan termasuk di dalamnya yang menjadi perioritas sehingga tidak perlu mengeluarkan energi besar," tutur Deng Ical.

Sebelumnya, melalui panelis Prof Arismundar disebutkan bahwa Kota Makassar sekarang ini setidaknya memiliki dua masalah di bidang pendidikan, mutu dan pemerataan pendidikan. Masalah mutu tersebut dibuktikan dengan rendahnya hasil ujian SMP, sebagian besar sekolah masih terakreditasi B, dan rendahnya daya saing siswa di kompetisi nasional dan internasional.

Sementara dari segi masalah pemerataan pendidikan ditunjukkan oleh rendahnya angka partisipasi kasar (APK) Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), yaitu sebesar 36, 52 persen, lalu Angka Partisipasi Murni (APM) SMA mencapai 66,36 persen dan APM SMP mencapai 78, 88 persen.

Halaman 2 dari 3
(nvl/nvl)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads