Pasangan calon Wali Kota Makassar-Wakil Wali Kota Makassar Syamsu Rizal-dr Fadli Ananda (Deng Ical-dr Fadli) memiliki gagasan berbeda untuk memecahkan masalah kemacetan. Pasangan dengan julukan Dilan itu menggagas transportasi mulai di laut pesisir Makassar hingga di dua sungai besar di Makassar, yakni Sungai Tallo dan Sungai Jeneberang.
Dalam paparannya di debat perdana Pilwalkot Makassar 2020 di Jakarta, Sabtu (7/11/2020), Deng Ical awalnya menyebut Makassar tidak masuk dalam 10 kota dengan indeks termacet di Indonesia. Hal tersebut memberi ruang yang cukup untuk menata sistem transportasi di Makassar menjadi lebih maksimal.
"Kita punya potensi lain yang belum dimanfaatkan secara maksimal, bagaimana sistem kawasan mandiri itu bisa kita maksimalkan, kemudian bagaimana memanfaatkan dua sungai besar, Sungai Jeneberang dan Sungai Tallo, untuk transportasi laut," ujar Deng Ical.
Selain Sungai Tallo dan Sungai Jeneberang, Deng Ical menilai laut pesisir Makassar sepanjang 32 kilometer dapat dimaksimalkan untuk membangun sistem transportasi berbasis laut. Hal tersebut juga dapat meningkatkan konektivitas antarpulau di Makassar.
Deng Ical lalu memaparkan pengalamannya menyusuri potensi transportasi sungai dan laut di Makassar tersebut.
"Kami menyusuri Pantai Losari ke Sungai Tallo di jembatan, dan hanya membutuhkan waktu kurang-lebih 18 menit. Dan itu adalah sebuah peluang yang bisa memberikan efek luar biasa, bukan hanya dalam bidang transportasi, tetapi juga dalam ekonomi," jelas Deng Ical.
"Kami punya rencana menjadikan kapal laut dari belakang Pantai Losari ke belakang kampus Unhas ke Tallo, ke MTOS (Makassar Town Square), sehingga masyarakat punya alternatif mobilisasi dari timur ke selatan, dari timur ke barat, sehingga tekanan terhadap lalu lintas jalan itu bisa kita kurangi," jelasnya.
(nvl/idh)