Jakarta -
Polisi menangkap 5 pelaku pembobol ATM di Kompleks Kostrad Darma Putra, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan. Polisi mengungkap modus pembobolan ATM yang dilakukan pelaku.
Kanit Reskrim Polsek Kebayoran Lama Iptu Sudarto mengatakan, dalam aksinya itu pelaku mencari orang-orang yang membuka buku rekening baru secara acak. Ketika menemukan ada yang baru membuka rekening tabungan, lanjutnya, pelaku akan membeli buku rekening orang tersebut.
"Modusnya mencari orang-orang untuk membuat rekening. Nanti rekening itu diganti, nanti uangnya diganti, terus ATM-nya diminta. Jadi (ada orang) buka rekening, 'saya beli rekeningmu Rp 300 ribu', nanti ditukar (sekalian) sama ATM-nya," ucap Sudarto, di Polsek Kebayoran Lama, Jalan Praja I, Nomor 1, Kebayoran Lama, Jaksel, Jumat (6/11/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia mengatakan satu buku rekening yang dibeli pelaku seharga Rp 200-300 ribu. Waktu yang dibutuhkan pelaku untuk membobol mesin ATM, sambungnya, sekitar 1 menit saja.
"Pokoknya dia masuk rekening, dia ambil pengambilan maksimal, langsung take down. Butuh waktu satu menit aja (untuk bobol mesin ATM)," terang dia.
Kapolsek Kebayoran Lama Kompol Indra Ranudikarta menambahkan pelaku bisa mengambil uang tanpa mengurangi saldo rekening. Dari kelima pelaku, lanjutnya, 2 sebagai eksekutor, 2 yang melakukan pemantauan situasi, dan 1 orang sebagai sopir.
Lalu bagaimana mereka membobol ATM? Simak di halaman berikutnya
"Kemudian ada pun teknis cara mereka membuka (mengambil uang dari mesin) ATM, tentunya ada 2 yang sebagai eksekutor di dalam mesin ATM, bagaimana dengan cara mengambil uang ATM tanpa uang saldonya berkurang. Tentunya mereka sering belajar, berdasarkan pengakuan pelaku, belajar di YouTube bagaimana mereka melakukan (pembobolan). Mereka juga melakukan prakteknya sebelum turun untuk memastikan," kata Indra.
Namun, Indra enggan menjelaskan secara rinci cara pelaku membobol mesin ATM. Terkait apakah cara pelaku membobol ATM adalah modus baru, Indra tak menjelaskannya.
Dia hanya mengatakan korban dalam kasus ini bukanlah nasabah. Melainkan, adalah perbankan. Indra menerangkan pelaku berhasil mengambil uang Rp 7,5 juta saat beraksi 3 kali di Lampung dan senilai Rp 10 juta saat membobol ATM di Jakarta.
"Bukan (nasabah korbannya). Ini modusnya bagaimana mereka itu mengambil saldo, uang, tapi saldonya tidak berkurang. Iya, saya tidak bisa jelaskan rincinya teknisnya seperti apa," terangnya.
Sebelumnya diberitakan, 5 pria ditangkap setelah melakukan pembobolan ATM di Kompleks Kostrad Darma Putra Raya, Jl Darma Putra Raya, Kebayoran Lama, Jaksel, Rabu (4/11). Kelima pelaku adalah W alias Among (30) DC (33), MA (24), HS (40), KA (35).
Kaajen Kostrad TNI AD Kolonel Caj Endi Anshori menuturkan, kelima pelaku ditangkap setelah dicurigai warga. Mereka terlihat mondar-mandir di galeri ATM di Kompleks Kostrad. Endi mengungkapkan, pelaku tak sadar bahwa ATM yang dibobolnya berada di kompleks TNI.
"(Pelaku saat ditangkap) tanpa perlawanan. Mereka kaget, nggak tahu sektor kami, Ajen kompleks, Ajen ini di Kompleks Kostrad, mereka mungkin baru tahu bahwa itu kompleks militer sehingga mereka sangat kaget sekali, sehingga dengan mudah dengan sigap anggota kami dengan polsek dapat menangkap 5 pelaku," ujar Endi.
Dari kasus ini, polisi menyita barang bukti berupa 1 mobil, 42 kartu ATM, 2 pinset, 2 obeng, 1 besi bentuk 'L', uang tunai Rp 9,8 juta, dan 5 handphone. Akibat perbuatannya, para pelaku dijerat Pasal 363 KUHP dengan ancaman hukuman maksimal 9 tahun penjara.
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini