Awas! Awan Topi di Gunung Bisa Sebabkan Turbulensi, Bahayakan Penerbangan

ADVERTISEMENT

Awas! Awan Topi di Gunung Bisa Sebabkan Turbulensi, Bahayakan Penerbangan

Matius Alfons - detikNews
Jumat, 06 Nov 2020 07:09 WIB
Warga Mojokerto dibuat takjub oleh keindahan awan lentikularis di atas Gunung Welirang dan Anjasmoro, Kecamatan Pacet, Kamis (5/11/2020). Gunung tersebut seperti memakai topi.
Fenomena Gunung bertopi Awan (Foto: Enggran Eko Budianto)
Jakarta -

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menjelaskan terkait fenomena puncak 7 gunung di Jawa yang bertopi awan. Fenomena altocumulus lentikularis ini ternyata bisa menyebabkan turbulensi jika dilewati oleh pesawat.

"Dalam dunia meteorologi awan tersebut dikenal sebagai awan altocumulus lentikularis. Awan ini terjadi akibat adanya gelombang gunung atau angin lapisan atas yang cukup kuat, dari salah satu sisi gunung membentur dinding pegunungan, kondisi tersebut menimbulkan turbulensi di sisi gunung lainnya dan membentuk awan-awan bertingkat yang berputar seperti lensa" kata Prakirawan Cuaca BMKG, Tomi Ilham Reza, saat dihubungi, Kamis (5/11/2020).

Awan berbentuk seperti topi di atas puncak gunung ini terjadi bersamaan di 7 gunung yang ada di pulau Jawa. Tomi menyebut awan tersebut secara umum tidak berbahaya, namun bisa berdampak fatal bagi dunia penerbangan.

"Secara umum, fenomena ini tidak berbahaya. Tapi, bagi dunia penerbangan ini cukup berbahaya karena pesawat akan mengalami turbulensi atau guncangan di sekitar awan," ucapnya.

Tomi pun memastikan fenomena ini tidak sering terjadi di Indonesia. Jika terjadi, biasanya ditandai dengan adanya kecepatan angin yang cukup kuat selama beberapa hari di daerah tesebut.

"Fenomena ini jarang terjadi dan hanya bersifat momentum atau waktu- waktu tertentu. Biasanya, ditandai adanya kecepatan angin yang cukup kuat dan lebih dari beberapa hari di sekitar pegunungan. Fenomena tersebut dapat terjadi berulang di suatu lokasi atau beberapa lokasi yang memiliki karakteristik seragam," ujar Tomi.

Tomi pun memperingatkan agar untuk sementara pesawat menghindari jika menemukan fenomena awan menyerupai topi di atas puncak gunung.

"Untuk pesawat dengan penerbangan rendah dan helikopter tentu dihimbau untuk menghindari area sekitar awan tersebut," imbuhnya.

(maa/ibh)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT