Bupati Intan Jaya Ungkap Terduga Pemeras Dana Desa untuk Beli Senjata

Bupati Intan Jaya Ungkap Terduga Pemeras Dana Desa untuk Beli Senjata

Jabbar Ramdhani - detikNews
Kamis, 05 Nov 2020 21:07 WIB
Bupati Intan Jaya, Natalis Tabuni,
Bupati Intan Jaya, Natalis Tabuni, (Foto: dok. istimewa)
Jakarta -

Bupati Intan Jaya, Natalis Tabuni, mengungkap tidak maksimalnya kebijakan Otonomi Khusus (Otsus) di Papua. Dia mengatakan upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat Papua terhambat karena Dana Desa dirampok kelompok kriminal bersenjata (KKB).

Natalis mengatakan KKB kerap mengancam kepala desa dan sekretaris saat mengetahui Dana Desa telah cair. KKB kemudian meminta dana desa untuk membeli senjata dan amunisi.

"KKB ini biasanya setelah mengetahui pencairan dana desa, akan menunggu di perkampungan. Ketika bertemu aparat desa, mereka akan meminta sebagian dana tersebut. KKB ini mengancam dengan senjata kalau tidak diberikan sebagian dana itu," tutur Natalis dalam keterangan yang diterima, Kamis (5/11/2020).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dia mengatakan pemerintah daerah tak bisa mengontrol penyaluran dana desa karena langsung ditransfer ke kepala kampung ataupun sekretaris kampung. Natalis menerangkan, pengawasan dana desa dan penjualan senjata harus jadi tugas bersama pemerintah dan petugas keamanan. Sebab, kata dia, meski ada dana, namun tidak ada penjual senjata, maka KKB otomatis kehabisan amunisi dan senjata.

"Keduanya saling terkait. Dana desa dan penjualan senjata ini. Kita awasi dana desa tapi juga jangan lagi ada celah untuk penjualan senjata dan amunisi," ujarnya.

ADVERTISEMENT

Dia menerangkan, KKB sangat mudah mendapatkan senjata di Intan Jaya sehingga memicu gangguan keamanan. Natalis meminta agar jaringan penjualan senjata dan amunisi serta penyaluran Dana Desa dievaluasi untuk meredam situasi keamanan di daerahnya.

"Kita sangat apresiasi pihak keamanan Polri dan TNI yang telah berhasil membongkar jaringan penjualan senjata dan amunisi kepada KKB di Intan Jaya ini. Tentu ini sangat baik. Perlu pula dilakukan kontrol penyaluran Dana Desa," terangnya.

Selain itu, dia mengungkap KKB telah merekrut sejumlah anak asli Intan Jaya dan bergabung bersama mereka. Dia mengatakan KKB merekrut anak yang putus sekolah.

"Meski demikian, mereka tetap anak kita dalam NKRI, sehingga kami tak lelah untuk terus berupaya komunikasi memberi pemahaman pada mereka," kata Natalis.

Natalis menyebut kondisi di Intan Jaya saat ini sangat kondusif. Aktivitas masyarakat sudah relatif normal karena beberapa pekan terakhir tidak ada lagi gangguan keamanan. Dia mengapresiasi pihak keamanan yang tetap bekerja melakukan penegakan hukum.

Pihak TNI menanggapi Natalis. Kapen Kogabwilhan III Kolonel Czi IGN Suriastawa menyatakan aksi pemerasan oleh KKB sudah menjadi rahasia umum.

Dia mengungkit penyergapan KKB oleh tim penegakan hukum gabungan TNI-Polri beberapa waktu yang lalu di Kampung Jalai yang juga bermotif meminta dana desa. Dia mengapresiasi pernyataan Bupati Intan Jaya yang secara terbuka menyampaikan hal ini kepada publik.

"Ini menunjukkan bahwa warga masyarakat yang selama ini terancam karena diintimidasi oleh KKB, mulai berani menyuarakan kebenaran. Fakta ini harus diketahui oleh publik secara luas, agar makin paham bahwa akar masalah di Papua adalah keberadaan KKB yang dibantu oleh pendukungnya yang ada di dalam dan di luar negeri," kata Kolonel Suriastawa.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads