Prediksi Trump Kembali Menang, NasDem Yakin Tak Akan Pengaruhi Politik LN RI

Prediksi Trump Kembali Menang, NasDem Yakin Tak Akan Pengaruhi Politik LN RI

Rahel Narda Chaterine - detikNews
Rabu, 04 Nov 2020 14:57 WIB
Willy Aditya
Willy Aditya (Ari Saputra/detikcom)
Jakarta -

Perhelatan pemilihan presiden (pilpres) Amerika Serikat (AS) antara petahana Donald Trump dan pesaingnya Joe Biden masih berlangsung sengit. Anggota Komisi I DPR RI Willy Aditya menilai Donald Trump memiliki kemungkinan sangat besar untuk kembali menjadi orang nomor satu di Negeri Paman Sam.

"Dari sisa negara yang belum stabil laporan hasil suaranya, kemungkinan kemenangan Trump sangat besar," kata Willy kepada wartawan, Rabu (4/11/2020)

Willy melihat situasi penghitungan suara saat ini masih bisa berubah di sejumlah negara bagian AS. Saat ini suara untuk Trump di wilayah Arizona, Georgia, Pennsylvania, Michigan, dan Wisconsin sudah di atas 60 persen.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Negara bagian Nevada dengan 6 electoral college yang masih bisa terus berubah. Sementara Arizona, Georgia, Pennsylvania, Michigan, Wisconsin sudah di atas 60% suara dihitung dan memenangkan Trump," ujar Willy.

Ketua DPP Partai NasDem ini juga menilai surat suara melalui pos rentan menjadi persoalan dalam pilpres AS. Sejumlah daerah yang menggunakan surat suara via pos, dikatakan Willy, belum bisa dipastikan hasilnya.

ADVERTISEMENT

"Ada persoalan surat suara via pos yang rentan menjadi gugatan Trump. Pennsylvania, Michigan, sama Georgia pakai surat suara pos dan jumlahnya besar. Ini yang belum bisa dipastikan lewat hasil laporan pemilihan yang diunggah NYT," tuturnya.

Menurut Willy, siapa pun yang memenangi pilpres AS tidak akan mempengaruhi politik luar negeri (LN) yang berlaku saat ini. Indonesia akan terus membuka peluang kerja sama untuk AS.

"Baik Trump maupun Biden yang menang tidak akan mempengaruhi posisi politik luar negeri Indonesia yang bebas-aktif. Jadi kita tetap akan membuka peluang kerja sama selama saling menghormati dan memberikan hal yang produktif dan menguntungkan bagi kedua belah pihak," katanya.

Diberitakan sebelumnya, Amerika Serikat sedang menggelar pilpres. Petahana dari Partai Republik, Donald Trump, dan Joe Biden dari Partai Demokrat bertarung dalam perhelatan pilpres AS tahun ini.

Perolehan electoral votes untuk capres AS dari Partai Demokrat, Joe Biden, terus bertambah dan saat ini mencapai 237 electoral votes. Namun Presiden Donald Trump, yang terus mengejar ketertinggalannya, sejauh ini meraup 210 electoral votes.

Seperti dilansir Fox News, Rabu (4/11), Biden dan Trump terus bersaing ketat dalam perolehan suara di beberapa negara bagian, khususnya negara bagian yang menjadi perebutan suara atau swing states. Diketahui bahwa capres yang pertama mencapai 270 electoral votes akan memenangi pilpres AS.

Pennsylvania bersama Wisconsin dan Michigan akan menjadi negara bagian krusial bagi kedua capres. Dikenal dengan sebutan 'blue wall', ketiga negara bagian ini dilaporkan masih melakukan penghitungan untuk suara awal atau early votes--dari pemungutan suara awal via pos.

Data penghitungan sementara dari CNN dan New York Times (NYT) menunjukkan Presiden Donald Trump unggul sementara di Pennsylvania dengan 56,2 persen suara melawan Joe Biden dengan 42,4 persen suara--total baru 71 persen total suara yang masuk.

Data penghitungan sementara dari ABC News menunjukkan Trump unggul dengan 56 persen suara melawan Biden dengan 42 persen suara--total 71 persen suara yang telah masuk.

Jumlah 20 electoral votes yang dimiliki negara bagian Pennsylvania akan bisa memberikan dorongan yang diperlukan bagi salah satu capres untuk bisa segera mencapai ambang batas 270 electoral votes agar bisa memenangi pilpres.

Presiden Amerika Serikat Donald Trump pun telah mengklaim dirinya akan menang besar. Ia akan menyampaikan pernyataan soal pemilihan Presiden AS hari ini.

"Saya akan menyampaikan pernyataan malam ini. Kemenangan besar!" tulis Trump di akun Twitternya, Rabu (4/11).

Halaman 2 dari 2
(hel/elz)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads