Anggota Komisi I DPR Nilai Joe Biden Bisa Lebih Akomodir Muslim di AS

Anggota Komisi I DPR Nilai Joe Biden Bisa Lebih Akomodir Muslim di AS

Rahel Narda Chaterine - detikNews
Rabu, 04 Nov 2020 11:18 WIB
Democratic presidential candidate and former Vice President Joe Biden speaks during a drive-in rally outside of Heinz Field on Pittsburghs North Shore, Monday, Nov. 2, 2020. (Alexandra Wimley/Pittsburgh Post-Gazette via AP)
Foto: Joe Biden (Alexandra Wimley/Pittsburgh Post-Gazette via AP).
Jakarta -

Anggota Komisi I DPR Abdul Kadir Karding menilai Pilpres Amerika Serikat (AS) sangat dinamis dan sulit ditebak. Namun, menurutnya ada satu calon yang jika menang dapat lebih mengakomodir Islam di AS.

"Ya saya lihat sih antara Trump dan Joe Biden ini masih dinamis ya. Artinya masih sulit kita tebak siapa yang akan memenangkan," kata Karding kepada wartawan, Selasa (4/11/2020).

Politikus PKB ini kemudian menyoroti Pilpres AS periode sebelumnya. Saat itu, Donald Trump memenangkan Pilpres 2016, meskipun pesaingnya Hillary Clinton mendapat popularitas tinggi di Amerika Serikat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Karena dulu kejadian sama Hillary kan. Popularitasnya Hillary secara umum terpilih, gitu kan. Tetapi pada faktanya karena sistemnya beda. Akhirnya Trump yang menang. Kasus semacam ini yang juga harus, sekarang ini harus kita lihat. Belum bisa kita pastikan maksudnya siapa yang akan memenangkan pertarungan Pilpres di Amerika," kata Karding.

Karding pun menilai siapapun yang memenangkan Pilpres Amerika Serikat tidak akan begitu memberi perubahan bagi hubungan Amerika dan Indonesia. Menurutnya, Indonesia akan tetap bekerja sesuai prinsip politik luar negeri yang ada.

ADVERTISEMENT

"Bagi Indonesia siapapun yang menang tentu akan kita bekerja sama sesuai dengan prinsip-prinsip kita selama ini saja. Jadi mau Trump, mau Joe Biden, saya kira tidak ada yang berubah dalam politik luar negeri kita. Prinsip hubungan luar negeri kita adalah menguntungkan bangsa Indonesia dan juga tidak merugikan bangsa lain," jelasnya.

Selain itu, Karding menyoroti dampak hasil Pilpres AS terhadap umat Islam di Amerika. Ia melihat kemenangan Joe Biden dapat lebih mengakomodasi kebijakan bagi umat Islam dan imigran di negara Paman Sam itu.

"Ya kalau dari sisi sikap politik yang disampaikan ketika kampanye dan pengalaman kita melihat pemerintahan Trump. Saya kira, kalau seandainya yang terpilih nanti adalah Joe Biden mungkin masyarakat muslim dan imigran yang ada di Amerika khususnya akan mendapatkan kebijakan yang lebih bijak sana dan akomodatif," tuturnya.

"Kalau untuk dunia negara-negara Islam saya kira di masa Trump juga tidak ada masalah ya yang berarti," imbuhnya.

Simak juga video 'Biden Bungkam soal Hasil Pilpres':

[Gambas:Video 20detik]



Diketahui, Amerika Serikat sedang menggelar pemilihan presiden (Pilpres). Petahana dari Partai Republik, Donald Trump dan Joe Biden dari Partai Demokrat bertarung dalam perhelatan Pilpres AS tahun ini.

Warga AS pun sejak kemarin telah berduyun-duyun menuju tempat pemungutan suara untuk memilih presiden dalam pemilu yang paling memecah-belah rakyatnya dalam puluhan tahun terakhir. Di sejumlah TPS, warga antre sejak dini hari untuk mencoblos.

Tempat pemungutan suara pertama telah dibuka di Vermont pada Selasa (3/11) pukul 05.00 waktu setempat (17.00 WIB). Tempat-tempat pemungutan suara pertama akan ditutup pada pukul 18.00 waktu wilayah timur setempat (06.00 WIB Rabu 4 November) dan di Alaska TPS akan buka sampai Rabu pagi pukul 06.00 (13.00 WIB).

Halaman 2 dari 2
(hel/gbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads