Polisi masih menyelidiki kasus pembunuhan terhadap tukang ojek bernama Asari (65) yang ditemukan tewas di Jl Papango Raya, Jakarta Utara. Hasil pemeriksaan CCTV di lokasi pelaku diduga berjumlah lebih dari satu orang.
"Kemungkinan besar lebih dari satu orang (pelaku)," kata Kanit Reskrim Polsek Tanjung Priok AKP Paksi Eka Putra saat dihubungi detikcom, Selasa (3/11/2020).
Eka menerangkan, pihaknya juga telah memeriksa lima saksi. Kelima saksi tersebut berasal dari pihak keluarga korban dan orang-orang yang berada di lokasi pada saat jenazah korban ditemukan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain itu, Eka menambahkan pihaknya telah memeriksa beberapa rekaman kamera CCTV di sekitar lokasi. Saat ini bukti petunjuk tersebut tengah dirunutkan untuk melihat rangkaian peristiwa tersebut berlangsung.
"Untuk CCTV sedang kita padukan. Kita runut dari keberangkatan (korban) hingga sampai di TKP," imbuhnya.
Lebih lanjut Eka menambahkan, dari tiga hari penyelidikan yang telah dilakukan, pihaknya mulai menemukan titik terang. Identitas para pelaku kini telah dikantongi oleh pihak kepolisian.
Polisi kini tengah mendalami temuan tersebut untuk mengungkap kasus pembunuhan tersebut.
"Selama ini tahap-tahapan yang telah kami lakukan menyisir seluruh CCTV dan memperdalam lagi saksi-saksi di TKP. Walaupun sudah dikantongi beberapa nama walau itu masih ranah penyelidikan kami," sebut Eka.
Seperti diketahui, jenazah tukang ojek bernama Asari (65) ditemukan tergeletak di Jl Papango Raya pada Jumat (30/10), sekitar pukul 05.30 WIB. Polisi menemukan adanya luka tusuk di leher korban.
Sepeda motor hingga dompet korban pun tidak ditemukan di lokasi. Berbekal temuan tersebut, polisi menduga Asari menjadi korban pembegalan.
"Iya pembegalan dugaan awalnya ya, karena ada luka-lukanya. Nanti proses pengembangan gimana kita lagi nyari CCTV," kata Kapolsek Tanjung Priok Kompol Hadi Suripto saat dimintai konfirmasi wartawan, Jumat (30/10).