Kisah WNI di Antara Kaum Nasrani dan Yahudi di Paris

Kisah WNI di Antara Kaum Nasrani dan Yahudi di Paris

Deden Gunawan - detikNews
Senin, 02 Nov 2020 12:36 WIB
Mahmud Syaltout bersama Prof Franck Lavigne (Dok. Pribadi).
Foto: Mahmud Syaltout bersama Prof Franck Lavigne (Dok. Pribadi).

Orang-orang Yahudi lainnya juga diketahui memberikan penghormatan dan perlindungan yang patut kepada Mahmud dan Sheika. "Pernah kami memilih menu yang ternyata tidak halal, mereka lah yang memberi tahu agar menggantinya dengan makanan lain," tutur Mahmud Syaltout.

Dari gambaran tersebut, dosen mata kuliah Politik Prancis dan Eropa Barat di Universitas Indonesia itu menegaskan, tak ada persekusi dalam bentuk apapun terhadap kaum muslim. Namun ia mengakui bagi mereka yang berprofesi sebagai pejabat dan pelayan publik, tak diperkenankan mengenakan simbol-simbol agama selama bertugas.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Bukan cuma jilbab, Kippah (topi Yahudi), atau sekedar anting berbentuk salib pun dilarang. Jadi aturan itu berlaku untuk semua agama bukan hanya Islam," tegas Mahmud.


(ddg/jat)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads