Seorang ulama di Depok, H Ahmad Tajul Aspia mendapat pengalaman tidak menyenangkan. Dia diancam oleh seorang pemuda inisial MR (24), akan digorok lehernya.
Insiden itu terjadi pada Jumat (28/10) dini hari lalu di kediamannya di Jl Masjid, Cinere, Depok. MR telah diamankan saat itu dan diketahui ia ternyata mengalami gangguan jiwa.
Kejadian itu bermula, ketika istri Tajul mendengar suara ribut di pagar depan rumahnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Hj Sumiyati mendengar orang berteriak, 'Mana Haji Tajul, mana H Tajul, mau saya gorok,'" kata Kapolsek Limo AKP Daru Wibowo Saputro saat dikonfirmasi wartawan, Jumat (30/10/2020).
Korban bersama istrinya kemudian keluar dari rumah. Pelaku kemudian diamankan.
Tetapi, saat diamankan, tidak ada senjata tajam yang dibawa pelaku.
"Saat diamankan, dari tangan terlapor diamankan tas kecil berisi dompet dan HP. Jadi nggak ada senjata tajam, cuma bahasanya intimidasi saja," katanya.
Selanjutnya pelaku diamankan ke Polsek Limo. Polisi kemudian meminta keterangan pelaku dan juga keluarganya.
Dalam kasus ini terungkap fakta-fakta. Berikut fakta-fakta tersebut (lihat halaman berikutnya)
Gangguan Jiwa
Dari hasil keterangan keluarga pelaku, diketahui selama 4 bulan terakhir pelaku mengalami gangguan jiwa. Polisi kemudian membawanya ke RS Jiwa.
"Keterangan dari masing-masing saksi, baik dari keluarga korban dan pelaku, terutama dari keluarga pelaku ini ada gangguan kejiwaan. Makanya Kita langsung kirim ke Rumah Sakit Jiwa Cilandek, Bogor," katanya.
Minta Diobati
Kapolsek Limo AKP Daru Wibowo Saputro mengatakan, menurut keterangan keluarga, pelaku mengalami gangguan kejiwaan. Keluarga sempat membawa MR ke Ustaz Ahmad Tajul untuk diobati.
"Sebenarnya sih sudah dalam pengawasan karena ada gangguan jiwa selama 4 bulan anaknya mengalami perubahan sikap, nggak pernah salat, nggak pernah ngaji. Makanya diobati sama korban ini yang ustaz," kata Daru saat dihubungi wartawan, Jumat (30/10/2020).
Sempat Mau Bunuh Diri
Daru menyebutkan pelaku juga sempat akan bunuh diri. Makanya, dia dibawa oleh keluarga berobat ke Ustaz Ahmad Tajul.
"Dari keterangan keluarga, pelaku ini sempat mau bunuh diri terus diobati sama ustaz ini. Nggak tahu kenapa dia pengen bacok ustaznya, pengen nusuk," tuturnya.
Korban Memaafkan
Ustaz Tajul mengaku sudah memaafkan pelaku. Ia tidak ingin pelaku sampai ditahan polisi.
"Saya maafkan, kekeluargaan aja. Jangan sampai (pelaku) begitu lagi. Buat pelajaran aja, siapapun pelakunya, kita saling memaafkan," kata Tajul saat ditemui di kediamannya di kawasan Cinere, Kota Depok, Sabtu (31/10/2020).
Tajul mengatakan, pelaku saat ini diobservasi di RS Jiwa Cilandek, Kabupaten Bogor. Ia berharap keputusan polisi membawanya ke RSJ adalah yang terbaik agar pelaku tidak berkeliaran kembali dan melakukan perbuatan serupa.
"Saya pengennya sih gini, kalau dia memang motif ada gangguan jiwa, untuk dirawat di RSJ jangan sampe ganggu yang lain. Dan juga harapan saya untuk para pemuka agama, kyai, ulama-ulama, ustaz untuk lebih hati-hati," katanya.
Tajul mengatakan bahwa pihak keluarga pelaku juga sudah datang menemuinya. Pelaku masih bertetangga dengan Tajul.
"(Orang tua pelaku) langsung datang. Bahkan orang tuanya bingung kok anaknya bisa seperti ini. Selama 4 bulan nggak kerja dia, ada gangguan keadaan ekonomi," imbuhnya.
Kejadian ini tidak menimbulkan korban jiwa. H Tajul juga selamat dalam kejadian itu.