Mesra Marinir dan Demonstran, Massa Ditertibkan Tanpa Kekerasan

Marinir dan Demonstran

Mesra Marinir dan Demonstran, Massa Ditertibkan Tanpa Kekerasan

Tim detikcom - detikNews
Sabtu, 31 Okt 2020 08:21 WIB
Pasukan Marinir ikut diterjunkan untuk mengamankan kawasan Slipi, Jakarta Barat, Rabu (22/5). Saat ini kondisi di Slipi berangsur kondusif.
Foto ilustrasi: Pasukan Marinir TNI AL turut mengamankan situasi saat demonstrasi di Jakarta. (Pradita Utama/detikcom)
Jakarta -

Dalam demonstrasi-demonstrasi besar, massa kerap menjadi sulit dikendalikan. Tak jarang unjuk rasa berubah menjadi kerusuhan. Tercatat, pasukan Marinir bisa menertibkan demonstran tanpa kekerasan.

Personel Marinir TNI AL turut mengamankan demonstrasi di Jakarta, karena personel berjuluk hantu laut ini berstatus Bawah Kendali Operasi (BKO) Komando Daerah Militer Jaya (Kodam Jaya).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Aksi-aksi pengamanan demonstran oleh Marinir di Ibu Kota seolah menjadi bukti bahwa tindakan simpatik dari Marinir ternyata bisa efektif mengamankan massa.

Berikut adalah catatan kemesraan pasukan baret ungu dan demonstran, dihimpun dari pemberitaan detikcom hingga Sabtu (31/10/2020).

ADVERTISEMENT

28 Oktober 2020

Petang hari, demonstrasi menolak omnibus UU Cipta Kerja mulai bubar. Namun massa remaja masih bertahan di Patung Kuda Arjuna Wijaya, sekitar Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat. Begitu pula massa di jalanan depan Kantor Kementerian Pariwisata, mereka bertahan. Pasukan marinir turut mengawal massa remaja membubarkan diri.

Pantauan detikcom pukul 17.25 WIB, pasukan baret ungu bergerak di kawasan Patung Kuda tanpa helm, membantu para personel polisi yang mengenakan helm menghadapi massa remaja. Tak ada kekerasan yang diterapkan.

Lihat juga video 'Bujukan Marinir Bubarkan Massa Aksi di Patung Kuda':

[Gambas:Video 20detik]



Simak halaman selanjutnya, hantu laut bubarkan massa rusuh 20 Oktober:

20 Oktober 2020

Massa remaja yang sempat ricuh berhasil dibubarkan tanpa tindakan kekerasan dari aparat. Prajurit baret ungu menjadi ujung tombaknya.

Para hantu laut dari TNI AL ternyata bisa secara simpatik membubarkan massa. Gas air mata tak perlu dilontarkan. Massa bubar dari titik halte BI dan Jalan MH Thamrin, termasuk Patung Kuda, Jakarta Pusat.

Di Patung Kuda, massa digiring menjauh dari Istana Merdeka ke arah Jalan Medan Merdeka Selatan pukul 17.47 WIB saat itu. Mereka digiring menjauh oleh personel Marinir, berjalan kaki. Akhirnya, Patung Kuda sudah mulai kosong dari massa remaja maupun mahasiswa.

"Tidak ada gas air mata, tidak ada tindakan-tindakan kekerasan. Kita sama-sama sudah saling menyadari bahwa kesadaran untuk cinta tanah air ini sekarang luar biasa," kata Pangdam Jaya sekaligus Komandan Kogartap I/Jakarta, Mayjen TNI Dudung Abdurachman di lokasi, Jl MH Thamrin, Jakarta, pada petang itu.

Massa di flyover Slipi ditemui Marinir, Rabu (25/9/2019)Massa di flyover Slipi ditemui Marinir, Rabu (25/9/2019) Foto: Roland-detikcom

8 Oktober 2020

Marinir membantu pulang para mahasiswa demonstran penolak omnibus UU Cipta Kerja. Kejadian saat itu sempat disalahpahami lewat video viral yang beredar.

Dalam video viral, terlihat personel marinir TNI AL seperti membagikan tameng ke massa. Padahal yang sebenarnya terjadi, mahasiswa membantu mengangkat tameng dari truk karena truk itu akan digunakan TNI untuk mengangkut mahasiswa keluar dari lokasi demonstrasi. Mereka diantar pulang dari Jakarta ke Pamulang, Tangerang Selatan, Banten.

"Kemarin ada juga marinir setelah diimbau oleh bapak gubernur, para mahasiswa kesulitan untuk pulang, malam itu akan pulang ke Pamulang sehingga disampaikan oleh pak Gubernur kemudian nanti akan diantar ke Pamulang," kata Pangdam Jaya, Mayjen Dudung Abdurachman, dalam konferensi pers, 9 Oktober 2020.

Simak di halaman selanjutnya marinir datang, massa nyanyi bersama:

25 September 2019

Saat itu adalah momentum demonstrasi besar menentang revisi UU KPK dan RUU KUHP. Tentu saja Jakarta menjadi salah satu lokasi demonstrasi.

Kerusuhan terjadi di malam hari. Di Slipi, massa sempat membakar pos polisi, lempar-lemparan batu massa vs aparat juga terjadi. Gas air mata sudah dilontarkan. Polisi mundur dari area jalan layang (flyover) Slipi arah Grogol, pukul 00.05 WIB dini hari.

Giliran Marinir turun tangan. Anggota marinir menemui massa yang masih bertahan. Spontan, massa menyanyikan lagu 'Indonesia Raya'. Pukul 00.35 WIB, massa sudah berhasil dibubarkan.

23 Mei 2019

Ini adalaah momentum demonstrasi usai Pilpres 2019. Awalnya, demonstrasi berlangsung di depan Gedung Bawaslu, Jalan MH Thamirn, Jakarta Pusat. Demo menjadi sangat rusuh dan keributan menyebar ke berbagai titik.

Personel Marinir TNI AL menyisir massa. Marinir menyuruh orang-orang yang sempat rusuh di kawasan Slipi, Jakarta Barat, untuk pulang.

"Pulang ya. Hati-hati," kata salah satu personel Marinir kepada massa di dekat SPBU Pertamina, Jalan Kemanggisan Raya, sekitar 1,5 km dari jalan layang Slipi, pukul 01.00 WIB.

"Ya, Pak. Terima kasih, Pak," jawab salah satu orang dari massa yang bergerombol. Tak ada perdebatan, malah massa sempat foto bersama personel Marinir. Tak hanya berfoto, massa juga bersalaman dengan para serdadu baret ungu. Sungguh mesra!

Personel Marinir TNI AL menyuruh massa bubar dari Slipi Jakarta Barat. (Ibnu Haryanto/detikcom)Personel Marinir TNI AL menyuruh massa bubar dari Slipi Jakarta Barat. (Ibnu Haryanto/detikcom)

22 Mei 2019

Pada momentum demonstrasi usai Pilpres 2019 ini, massa rusuh dan melempari polisi dengan batu. Namun massa di Jalan Brigjen Katamso, Slipi, Jakarta Barat mulai sedikit tenang pada pukul 21.58 WIB.

Pasukan Marinir pun terlihat mendekat ke lokasi kerusuhan. Mereka tampak berbincang dengan warga sekitar. Warga terlihat menyambut hangat kedatangan para Marinir. Situasi yang tadinya kacau kemudian beranjak mereda.

Polisi yang sebelumnya membuat barikade akhirnya bisa rileks, duduk-duduk di jalanan. Para polisi tampak menikmati makanan yang disediakan.

Halaman 2 dari 3
(dnu/tor)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads